Mohon tunggu...
Rizky KhoirulFahri
Rizky KhoirulFahri Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang suka mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemakaian Register Bahasa Para Petani Ikan Hias di Daerah Parung

6 Juli 2023   13:17 Diperbarui: 6 Juli 2023   13:31 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budidaya ikan hias merupakan pekerjaan yang saat ini lumayan banyak digandrungi oleh sebagian warga di daerah parung. Hal tersebut karena pasar parung merupakan central atau pusat ikan hias yang ada di Indonesia atau bisa dibilang salah satu pasar ikan hias terbesar di Indonesia.

Budidaya ikan hias juga makin banyak diminati oleh sebagian sebagian masyarakat karena harga ikan akhir-akhir ini bisa dibilang cukup menjanjikan. Karena jumlah petani ikan hias terbilang cukup banyak, tak jarang pula dibentuk beberapa komunitas di berbagai daerah di sekitaran wilayah parung. Dan komunitas tersebut dijadikan tempat bersosialisasi antar anggotanya.

Tindak komunikasi yang terjadi antar sesama petani ikan hias menggunakan bahasa verbal. Bahasa sendiri merupakan alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat. Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa.

Perkembangan bahasa yang searah dengan perkembangan kehidupan masyarakat saat ini menunjukkan fenomena yang berubah - ubah antara lain dibuktikan dengan penggunaan bahasa sebagai alat tertentu yang dikenal dengan variasi bahasa seperti register. 

Menurut Hudson (1996: 24) register merupakan variasi bahasa berdasarkan penggunaanya'. Pernyataan ini tidak jauh berbeda dengan pendapat Spolsky yang berpendapat bahwa, register adalah variasi bahasa yang dihubungkan dengan fungsi khusus' (1998: 33). Dalam hal ini, bahasa yang digunakan petani ikan hias termasuk dalam register yang timbul karena aktivitas dan profesi sosial yang sama. 

Di bawah ini merupakan beberapa contoh penggunaan bahasa yang saya temukan sering digunakan para petani ikan hias di daerah parung ketika sedang berinteraksi satu sama lain yang terdengar asing atau bahkan tidak diketahui oleh orang lain.

1). Burayak, istilah atau sebutan yang digunakan untuk anakan ikan yang baru lahir.

2). Seser/serokan, alat yang digunakan untuk menangkap ikan 

3). Nyortil, istilah yang digunakan ketika sedang memisahkan indukan dan anakan ikan atau bisa juga ketika sedang memilih ikan yang siap untuk dijual

4). Aerartor, sejenis alat yang digunakan untuk menciptakan arus di kolam, arus air tersebut berfungsi untuk menukarkan kandungan karbon dioksida di kolam dengan oksigen yang ada di udara.

5). PH, istilah atau sebutan yang digunakan untuk tingkat, kadar atau ukuran seberapa asam atau basa air di akuarium atau di kolam.

Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui bahwa ada beberapa pemakaian bahasa yang digunakan oleh seseorang atau kelompok profesi tertentu untuk mempermudah interaksi mereka yang disebut dengan register bahasa. Karena pada dasarnya situasi kehidupan pada saat ini menuntut masyarakat umum khususnya di daerah parung dan sekitarnya memiliki kemampuan interaksi sosial yang memadai di berbagai bidang kehidupan.

Penulis sedikit menambahkan konsep register tidak akan bisa dilepaskan dari profesi seseorang. Variasi bahasa tersebut lahir dan berkembang dengan sendirinya di lingkungan pemakainya. Dan lama kelamaan akan melekat dan menjadi bahasa sehari-hari si pengguna. Penulis berpesan gunakanlah bahasa sebaik mungkin, karena bahasa pada dasarnya merupakan jiwa suatu bangsa, bahasa lah yang mempersatukan kita dan bahasa juga lah yang memudahkan kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun