Mohon tunggu...
Rizky Ridho
Rizky Ridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Mahasiswa yang sedang mencari ilmu dalam dunia perfilman

Selanjutnya

Tutup

Film

PK dalam Perspektif Estetika Kritisisme

26 Oktober 2022   01:27 Diperbarui: 26 Oktober 2022   01:40 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menceritakan seorang alien bernama peekay yang di perankan oleh Aamir Khan dalam bahasa india adalah "mabuk" itulah panggilan dari orang orang setelah peekay atau alien ini mendarat atau terdampar di bumi , tujuan nya ke bumi untuk mempelajari manusia namun sayangnya peekay tidak bisa kembali ke planet asalnya lantaran remot controlnya di curi oleh mahkluk bumi.

Ia pun berkeliling mencari remot tersebut, sayangnya setiap peekay menanyakan kepada orang tentang keberadaan remot nya jawabannya semua sama "bertanya kepada tuhan saja". Peekay yang tidak paham tentang konsep ketuhanan di bumi yang begitu beragam tiba - tiba bertemu dengan jago yang di perankan Anushka Sharma seorang reporter yang mencoba mengangkat kisah unik peekay.

Film ini rilis pada tahun 2014  dan mengangkat premis  yang satu sisi sangat menarik tapi sisi lain justru sangat sensitif, mengingat di sepanjang film ini mengangkat isu keberagaman kepercayaan yang di anut al hasil film ini mengundang ragam perspektif bagi setiap penonton.

Perlu di garis bawahi film ini mengandung pesan moral yang begitu kuat, salah satunya menyindir penganut agama tertentu yang memanfaatkan label agama untuk kepentingan pribadinya.

Di perankan oleh Aamir Khan sebagai Peekay karakternya disini ibarat anak kecil dengan segudang pertanyaan terlihat spontanitasnya bahkan kritis nya, Aamir Khan memvisualisasikan itu semua dengan sangat solid begitu pula dengan jajaran pemain nya yaitu jago yang menyenangkan tandeman pas untuk  sang protagonis peekay. Film Peekay memanglah film yang begitu kritisnya tapi di kemas begitu ringan tanpa terkesan menggurui.

Rajkumar Hirani selaku sutradara memahami betul film ini harus se detail apa, sama halnya dengan film tahun 2009 yaitu 3 idiot yang juga hasil karyanya. Segala elemen krusial dari sebuah film dengan genre drama komedi di hadirkan di film ini

Jika dikaitkan dengan film "Peekay" pada film tersebut menampilkan sebuah pemikiran yang sejalan dengan teori kritisisme karena pada pemeran utama di film tersebut yakni peekay menggunakan pemikiran pemikiran logikanya ketika membahas mengenai keberadaan tuhan saat berdebat dengan salah satu tokoh yang bernama Tapaswi. 

Bahkan tidak hanya itu, peekay selalu menggunakan pemikiran yang bersifat rasional saat mendengar kalimat baru maupun melihat kejadian baru lalu menjadikan nya sebuah pengalaman yang di serap oleh  panca inderanya untuk di jadikan sebuah pandangan yang tidak dapat di bantah karena sangat masuk logika,salah satu contohnya yaitu kalimat yang berbunyi "manusia hanyalah mahkluk kecil jika di bandingkan alam semesta ciptaan tuhan dan bagaimana mungkin manusia yang kecil itu mampu melindungi tuhan", dari situlah pandangan kritisisme Immanuel Kant terdapat pada film ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun