"Nah Edo sarapan dulu di sini ya, Ibu mau liat adik dulu. Adik kan mau sarapan juga."
"Iya Bu."
Rini bergegas ke kamar, Yusri tak ada. Dia pergi ke ruang tamu, ternyata sedang main dengan bang Agus. Melihat Rini datang Yusri bergegas meminta gendong dengan Rini.
"Ohh adik lapar ya, yuk mamam dulu. Yok Bang, sarapan dulu."
"Panggil Ayah dan Ibu juga Rin."
"Iya Bang. Oh iya, tadi coba telepon Tiara tapi belum diangkat."
"Terus? Udah coba lagi? Siapa tau sinyal, kan jarak kita jauh Rin."
"Udah coba lagi Bang, tapi mungkin pagi-pagi begini mereka sibuk semua. Kita doakan aja semoga urusan Tiara di sana lancar ya Bang."
"Aamiin ya Allah." Agus menutup pembicaraan dan segera bergabung dengan Ayah dan Ibu untuk sarapan. Semuanya hening hingga selesai makan.
Selesai sarapan Rini bergerak cepat mengemas piring kotor. Ibu bergerak pelan karena lututnya masih terasa sakit jika dibawa jalan cepat.
"Nek, ayok." Edo menarik tangan neneknya, namun neneknya mengerang sakit.