"Ada apa ya Pak?" Biasanya polisi tugasnya menangkap orang jahat. Hatiku semakin risau.
"Ya Allah ibu. Ini Jodi bu. Jodi rindu ingin jumpa bu guru Jodi yang paling baik."Â
Suara dan wajahnya mengingatkanku beberapa tahun yang lalu. Saat itu tubuhnya kurus, tinggi dan kulit sawo matang. Saat ini tubuhnya berisi dan kulit semakin cerah sehingga terlihat dia semakin dewasa. Aku pangling jadinya.
Dia mengambil tanganku dan menyalamiku. Teringat saat aku mengajar dia dulu, anak yang pendiam dan sangat sulit memahami pelajaran. Bahkan aku beberapa kali memberikannya remedial agar nilainya bisa bagus.Â
Bahkan pas rapat kenaikan kelas pun namanya disebut-sebut karena hanya memiliki nilai yang di bawah rata-rata. Tak menyangka di detik-detik terakhir di kelas tiga Jodi mulai giat belajar dan mengerjakan soal-soal latihan. Usahanya berbuah manis. Namun aku tak menyangka dia memilih profesi sebagai seorang polisi.
Saat aku mengajaknya masuk ke dalam rumah dia menolak karena masih ada tugas katanya.
"Kamu sudah berhasil Jodi, jadilah aset bangsa yang bermanfaat. Ibu bangga dengan kamu."
"Jodi yang harusnya mengucapkan terima kasih kepada ibu, dan Jodi juga ingin meminta maaf jika baru sekarang Jodi bisa menemui Ibu."
"Kenapa minta maaf?"
"Ibu lupa ya, Jodi masih punya hutang, sekarang Jodi bayar lunas ke Ibu."
"Astaghfirullah ibu saja sudah lupa. Udahlah jangan dibahas lagi." Ucapku merasa malu.Â