Mohon tunggu...
Rizky Febrinna S.Pd
Rizky Febrinna S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Love Your Sweet Life

Write all about life, believe in your heart...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan, Akhiri Semua

6 Desember 2020   07:04 Diperbarui: 6 Desember 2020   14:12 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan terus turun menjelang sore. Niat Ray untuk pulang mengantar Icha terpaksa tertunda meskipun sebenarnya ini adalah malam minggu. Malam masih panjang. Namun hp Icha ribut dan kelap-kelip ditelepon terus oleh orang tuanya yang cemas.

"Aku harap hujan ini tak akan berhenti." 

"Jangan Ray, aku harus pulang meskipun harus basah."

"Sebelum kamu jawab aku yang tadi."

"Maaf aku tak bisa."

"Apa belum cukup pembuktianku selama 10 tahun ini?"

Angin dingin mengingatkan kenangan saat itu. Indah dan lucu penuh romansa kekanak-kanakan. Penuh impian membahagiakan. Ada tekad. Ada harap. Hingga bertemu kembali entah untuk apa.

"Maaf jangan pilih aku Ray. Akan ada banyak yang terluka." 

"Saat ini aku yang terluka, bukan mereka. Lihat aku Cha." Sedari tadi Icha membuang mukanya agar tak terlihat mata yang hampir menangis.

"Cukup yang dulu menjadi kenangan manis. Itu sudah lama berlalu. Saat itu aku tak tau latar belakangmu."

Ray tertawa mengejek seolah Icha badut yang lucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun