Mohon tunggu...
farizky rochman h
farizky rochman h Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah seseorang yang memiliki hobi olahraga dan saya sangat tertarik pada proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman diri. dengan tujuan terus mengembangkan diri dan memperluas wawasan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Konflik di Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia

26 Mei 2024   12:30 Diperbarui: 26 Mei 2024   12:36 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Pengaruh Hubungan Sipil-Militer: Konflik di Laut China Selatan dapat berdampak pada hubungan sipil-militer Indonesia, termasuk menjaga kedaulatan laut dan mengoptimalkan hubungan sipil-militer negara.
9. Pengaruh Dukungan Internasional: Dukungan dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara anggota ASEAN, dapat berdampak pada dinamika konflik dan stabilitas di wilayah tersebut, serta pada kepentingan ekonomi dan politik Indonesia.
10. Pengaruh Kedaulatan Teritorial: Konflik di Laut China Selatan dapat berdampak pada kepentingan nasional Indonesia, termasuk menjaga kedaulatan teritorial Indonesia di Laut Natuna Utara, yang memiliki potensi sumber daya laut yang besar.
11. Diplomasi Pertahanan: Dengan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat, diplomasi pertahanan Indonesia dapat membantu menyelesaikan konflik di Laut China Selatan.

Diharapkan bahwa sinergi antara gagasan BRI dan PMG dalam konteks kerja sama kawasan akan mendorong pengembangan konektivitas dan infrastruktur antara ASEAN dan Republik Rakyat China. Selain itu, hubungan antara orang-orang semakin erat, dan China dan Indonesia juga membantu kerja sama regional dan multilateral untuk memelihara keamanan, perdamaian, dan kesejahteraan dunia. Fakultas Ilmu Pengetahuan BINUS UNIVERSITY mengadakan acara Studium Generale dengan topik "Perkembangan Terkini Hubungan Bilateral Indonesia, ASEAN, dan China" di Auditorium kampus BINUS @Alam Sutera pada tanggal 7 Desember 2023 untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerja sama bilateral antara Indonesia dan China. Bapak H. E. Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk China, diundang untuk berbicara di acara tersebut.

Jika kita melihat hubungan China-Indonesia tentang keantariksaan, kepentingan Indonesia bagi China terutama menjadi masalah bagi pemimpin global saat ini. Secara keseluruhan, ada banyak cara konflik di Laut China Selatan dapat memengaruhi hubungan antara Indonesia dan China; ini termasuk ketegangan politik, kerjasama ekonomi, kestabilan regional, dan kedaulatan. Indonesia harus bernegosiasi dan berbicara dengan negara lain untuk mengatasi ancaman ini, memperkuat klaimnya melalui hukum internasional dan kerjasama internasional, dan meningkatkan kemampuan pertahanan dan diplomatiknya.

Apa Saja Solusi Diplomatis Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencari Perdamaian Dalam Konflik Di Laut China Selatan 

Berikut ini adalah langkah-langkah diplomatis yang dapat diambil untuk mencapai perdamaian dalam konflik di Laut China Selatan:
1. Pendekatan Dialog Multilateral: Negara-negara yang terlibat dapat berbicara dan mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan dengan menggunakan pendekatan dialog multilateral yang berkelanjutan dan berbasis hukum internasional.
2. Menghormati Hak Kedaulatan: Ketentuan UNCLOS yang mengatur hak-hak negara-negara pesisir atas perairan teritorial mereka harus dihormati oleh negara-negara yang terlibat.
3. Mengoptimalkan Kerjasama Regional: Kerjasama regional antara negara-negara Asia Tenggara dapat membantu menyelesaikan konflik di Laut China Selatan dengan cara mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.

4. Menggunakan Hukum Internasional: Hak-hak kedaulatan negara-negara pesisir atas perairan teritorial mereka diatur oleh hukum internasional seperti UNCLOS, yang harus digunakan saat menyelesaikan konflik di Laut China Selatan.
5. Menghindari Metode Unilateral: Jangan gunakan metode unilateral karena dapat menyebabkan konflik yang lebih besar dan melanggar hukum internasional. Untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat, pendekatan yang lebih cerdas adalah melalui diskusi, diplomasi, dan kerja sama regional.
6. Mengoptimalkan Hubungan Sipil-Militer: Untuk menjaga kedaulatan laut, negara-negara yang terlibat harus mengoptimalkan hubungan sipil-militer mereka. Selain itu, mereka harus mengumpulkan data dan informasi untuk digunakan dalam penelitian untuk memahami konflik di Laut China Selatan.

7. Menggunakan Diplomasi Pertahanan: Diplomasi pertahanan Indonesia dapat membantu menyelesaikan konflik di Laut China Selatan dengan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
8. Menghindari Dampak Geopolitik: Untuk mencegah eskalasi konflik di Laut China Selatan, sangat penting untuk menghindari persaingan antara kekuatan besar di kawasan Asia-Pasifik, terutama antara Amerika Serikat dan China.
9. Mengoptimalkan Kerjasama Internasional: Kerjasama internasional antara negara-negara yang terlibat dalam konflik di Laut China Selatan dapat membantu menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan berkelanjutan untuk semua pihak yang terlibat.
10. Menggunakan Sumber Konflik: Untuk mencegah konflik berlanjut dan mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat, sumber konflik di kawasan Laut China Selatan harus diidentifikasi dan diatas.

Kesimpulan Ancaman Konflik di Laut China Selatan Terhadap Kedaulatan Indonesia: 

Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan. Konflik ini dapat membahayakan keamanan maritim, stabilitas regional, dan kepentingan Indonesia secara keseluruhan. Beberapa sumber ancaman ini termasuk klaim wilayah maritim yang tumpang tindih, penegakan hukum laut yang tidak terkendali, ketegangan militer, dan dukungan internasional. Indonesia harus bernegosiasi dan berbicara dengan negara lain untuk mengatasi ancaman ini, memperkuat klaimnya melalui hukum internasional dan kerjasama internasional, dan meningkatkan kemampuan pertahanan dan diplomatiknya. Akibatnya, Indonesia dapat mempertahankan keamanan dan kedaulatannya di Laut China Selatan serta menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

Pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa LCS adalah wilayahnya dan telah melakukan penambangan dan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di wilayah tersebut. Untuk mempertahankan kedaulatan dan hak-haknya di wilayah tersebut, Indonesia telah mengambil tindakan militer dan diplomatik. China, di sisi lain, tidak mengakui klaim Indonesia dan terus melakukan tindakan di wilayah yang diselimuti.Hasil ini menunjukkan bahwa konflik di LCS dapat berubah menjadi perang terbuka jika tidak ditangani dengan baik. Untuk mempertahankan kedaulatan dan hak-haknya di LCS dan mencegah China memperluas wilayahnya di sana, Indonesia harus terus menggunakan kekuatan militer dan diplomatik.

Masalah serius yang perlu diatasi oleh Indonesia. Untuk mengatasi hambatan ini, Indonesia perlu melakukan dialog dan negosiasi dengan negara lain, memperkuat klaimnya melalui hukum internasional dan upaya kerja sama, serta meningkatkan kemampuan diplomatik dan militernya. Dengan cara ini, Indonesia dapat menjaga stabilitas kawasan sekaligus memperkuat keamanan dan stabilitas di Laut Cina Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun