Mohon tunggu...
ANDI MUH. RISKI AD
ANDI MUH. RISKI AD Mohon Tunggu... Mahasiswa - FOUNDER PALPASI

Membaca, Olahraga dan Diskusi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agama dan Manusia: Refleksi Subjek Agama

8 Februari 2017   23:08 Diperbarui: 8 Februari 2017   23:40 2374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga hal tersebut kait-berkait. Kalau ia dapat diibaratkan listrik, maka yang pertama adalah penambahan daya, yang kedua kesinambungan cahaya dan daya, sedang yang ketiga adalah pemeliharaan.

Maka agama dan manusia adalah 2 hal yang tak dapat dipisahan, agama adalah penuntun jalan yang tepat ketika mampu dipahami secara benar baik secara normatif maupun historis, dan manusia sebagai aktor yang menggunakan agama itu sendiri. Agama tidak bisa menggunakan analogi bahwa agama yang baik tergantung manusianya, melainkan interprtasi manusia terhadap agama itulah yang terkadang membuat agama itu tampak sebagai momok yang tak seharusnya di refleksi, karena agamapun itu pada hakikatnya mengantar manusia menuju jalan yang tanpa hal yang menyimpang. 

Dan ketika agama coba untuk dilepaskan dari kehidupan manusia(sekuler) maka berujung pada kehancuran karena tidak adanya pedoman untuk melakukan hal yang seharusnya. Maka bukan agama yang patut untuk di refleksi namun manusia dalam menginterpretasikan ajaran agama itulah yang patut untuk di refleksi.

Demikian, wallahu a’alam

Daftar Pustaka

Kimball, Charles. Kala Agama Jadi Bencana.terj. Nurhadi. Bandung: PT Mizan Pustaka,2003.

Syamsul Arifin “ Memahami Kekerasan atas Nama Agama” dalam Sugiono, Sugeng (ed). Menguak Sisi-sisi Khazanah Peradaban Islam. Yogyakarta: Adab Press, 2008.

TIM. Islam dan Budaya Lokal. Yogyakarta: pokja, 2005

Quraish Shihab. Secercah Cahaya Ilahi.Bandung: Mizan,2002

[1] M.Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi,Mizan, Bandung, 2002.hlm 52

[2] Ibidhlm 53

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun