Mohon tunggu...
Rizky D. Rahmawan
Rizky D. Rahmawan Mohon Tunggu... Entrepreneur -

Menyukai jalan-jalan. Mencari inspirasi, mengulik potensi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Habitat Alami Ubur-Ubur di Pulau Kakaban

14 Januari 2016   17:47 Diperbarui: 15 Januari 2016   12:57 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termasuk dalam satu gugusan pulau dengan Pulau Derawan adalah Pulau Kakaban dan Pulau Maratua. Perjalanan Datsun Risers Expedition setelah dari Pulau Derawan adalah menuju Pulau Kakaban. Untuk menuju Pulau ini kita harus menempuh perjalanan dengan speed boat sekitar 1 jam. Gelombang permukaan yang lumayan besar membuat kita siap dikocok perutnya diatas boat.

Namun sesampainya di Pulau Kakaban ini, kelelahan menumpangi boat terasa lenyap setelah pantai pasir putih yang indah dan hutan alami pulau ini melambai-lambai menyambut kedatangan kita. Pulau ini menjadi salah satu bukti betapa eksotisnya alam Indonesia kita ini. 

Spot snorkeling di Pulau ini tidak di pinggiran pantainya, tetapi kita masuk ke dalam hutan. Kita harus berjalan kaki lebih kurang 100 meter menyibak hutan, lalu kita akan mendapati danau indah yang sangat luas, danau inilah yang dijadikan spot snorkeling kita di pulau ini.

Aduhai indahnya, danau ini merupakan danau purba yang terpelihara. Di dalamnya terdapat banyak sekali ubur-ubur. Ubur-ubur atau Jelly fish yang terdapat di laut lepas biasanya berbahaya, tetapi ubur-ubur yang terdapat ditempat ini adalah spesies jinak, tidak menyengat. Inilah yang menjadi pesona wisatawan untuk menjamah pulau ini.

Tempat seperti ini sangat langka di dunia. Kita bisa menemukan tempat serupa ini hanya di Pulau Palau, Mikronesia. Karenanya kita harus bersama-sama menjaganya. Wisatawan-wisatawan yang belum teredukasi kalau bisa jangan dulu menjamah tempat ini. Mahal sekali nilai habitat ubur-ubur ini kalau sampai rusak seperti kejadian di taman bunga Yogyakarta dan Kebun Raya Baturraden oleh ulah wisatawan-wisatawna alay.

Edukasi berwisata yang baik sangatlah perlu, agar ketika kita ataupun siapapun yang datang ke tempat ini tidak membuat kerusakan pada habitat alami ubur-ubur disini.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun