Mohon tunggu...
Ahmad Rizky Mardhatillah Umar
Ahmad Rizky Mardhatillah Umar Mohon Tunggu... -

Ahmad Rizky Mardhatillah Umar. Lahir di Banjarmasin, 25 Juni 1990. Sekarang masih tercatat sebagai mahasiswa semester IV Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fisipol, Universitas Gadjah Mada. Meminati isu-isu ekonomi politik internasional dan perbandingan politik. Saat ini aktif menulis lepas di pelbagai media massa: Republika Yogyakarta, SINDO, Banjarmasin Post, dan Radar Banjarmasin. Silakan hubungi rizky_mardhatillah@yahoo.co.id untuk korespondensi. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menguak Kesuksesan Ekonomi India

3 Oktober 2011   10:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:23 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Satu hal yang cukup dilirik di India adalah pendidikan. Salah satu rahasia perkembangan ekonomi yang pesat di negeri ini ialah ketekunan di bidang pendidikan.

Memang, tak mudah mengelola pendidikan di negeri yang dihuni oleh lebih dari 1 milyar orang ini. Dari segi kuantitas, mungkin masih ada problem aksesibilitas warga miskin yang jumlahnya lebih dari 30% dari total populasi.

Tapi, dari segi kualitas, agaknya kita perlu belajar lebih banyak. Sanat Kaul (2006) dalam working papernya menunjukkan bahwa India dikenal luas sebagai salah satu negara yang terkemuka dalam technical manpower.

Untuk menjaga pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia tersebut, India sangat menekankan subsidi yang besar untuk bidang pendidikan. Wajar jika kemudian biaya pendidikan murah.

Di samping itu, menurut Gonda Yumitro (Sinar Harapan, 21/6), keberanian melakukan internasionalisasi tanpa harus tergantung kepada kekuatan lain (baca: AS) membuat India mampu menjadikan pendidikan sebagai wahana pendukung industrialisasi.

Berkaca pada pertimbangan tersebut, sudah saatnya kerjasama yang lebih erat dibangun antara Indonesia dan India. Kerjasama ini, saya kira, tidak hanya terjadi antara government to government, tetapi juga society to society.

Dalam konteks ini, kerjasama pendidikan bisa menjadi sarana untuk memperluas kajian mengenai Asia Selatan, khususnya India, sehingga rahasia kesuksesan India sebagai salah satu kekuatan baru dalam pentas ekonomi dunia dapat dikuak.

Namun, berbagai hambatan politik dan budaya masih menghalangi kerjasama yang lebih erat antara dua negara ini.

Persoalan budaya sering disinyalir menjadi problem atas keengganan negara membuka kerjasamanya di bidang pendidikan. Ini mungkin disebabkan oleh informasi yang kurang dari masyarakat Indonesia tentang India.

Jika hambatan-hambatan ini masih ada, awal kerjasama tersebut bisa dimulai dari informasi. Kini adalah era informasi yang mendobrak batas-batas formalitas hubungan antarnegara. Artinya, kerjasama dapat dilakukan secara lebih informal.

Dengan demikian, ada secercah harapan untuk lebih melirik Asia Selatan sebagai tujuan kerjasama pendidikan. Bisakah tantangan ini kita jawab bersama? Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun