Mohon tunggu...
Rizko Gustyan
Rizko Gustyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembangunan Kesejahteraan Publik di Indonesia Melalui Program Makan Bergizi Gratis

22 Januari 2025   23:49 Diperbarui: 22 Januari 2025   23:49 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Permasalahan logistik dan distribusi juga menjadi kendala, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau. Infrastruktur yang belum memadai, seperti jalan yang rusak atau akses transportasi yang terbatas, dapat menghambat pengiriman bahan pangan. Dalam hal ini, teknologi seperti drone untuk pengiriman bahan makanan atau penggunaan aplikasi berbasis geolokasi untuk pemantauan distribusi dapat menjadi solusi inovatif (Tiara & Lukman, 2023).

Tantangan lainnya adalah memastikan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Banyak program sosial di Indonesia yang berakhir ketika dukungan dana atau komitmen politik menurun. Oleh karena itu, penting untuk merancang program makan bergizi gratis dengan pendekatan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat penerima manfaat. Misalnya, penerima manfaat dapat dilibatkan dalam kegiatan pertanian perkotaan, seperti menanam sayuran di lahan kosong atau memelihara ikan di kolam komunitas. Dengan cara ini, mereka tidak hanya menerima manfaat langsung tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan program.

Dampak positif dari program makan bergizi gratis dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Secara kesehatan, program ini dapat menurunkan angka malnutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengurangi beban penyakit yang berkaitan dengan kekurangan gizi. Secara ekonomi, program ini dapat meningkatkan produktivitas kerja masyarakat karena kondisi kesehatan yang lebih baik. Selain itu, program ini juga memiliki dampak sosial yang signifikan, seperti meningkatkan solidaritas komunitas dan memperkuat jaringan sosial di tingkat lokal. Di tingkat kebijakan, keberhasilan program makan bergizi gratis dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di negara lain atau bahkan di tingkat global. Indonesia dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam mengelola program ini, sekaligus menjadi pelopor dalam upaya kolektif untuk mengatasi masalah kelaparan dan kekurangan gizi di dunia.

Dalam jangka panjang, program makan bergizi gratis juga dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Anak-anak yang tumbuh dengan asupan gizi yang cukup memiliki peluang lebih besar untuk meraih prestasi akademik yang baik dan mencapai potensi maksimal mereka di masa depan. Dengan demikian, program ini tidak hanya menjawab kebutuhan mendesak tetapi juga menjadi investasi strategis untuk masa depan bangsa.

Analisis

Menurut Analisis saya program makan bergizi gratis merupakan langkah konkret dan strategis dalam membangun kesejahteraan publik di Indonesia. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak dan pendekatan yang inovatif, program ini dapat menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan Indonesia yang sehat, sejahtera, dan mandiri. Tantangan yang ada harus dijadikan motivasi untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Melalui program ini, Indonesia dapat menunjukkan komitmen nyata dalam memastikan bahwa setiap warganya memiliki hak untuk hidup sehat dan bermartabat.

DAFTAR PUSTAKA

Andin, A., Risti, D., Latifah, I., Panuntun, M., Nur, M., Selviani, R., Yogyakarta, U. P., Bantul, K., & Istimewa, P. D. (2025). Penerapan Nilai Pancasila Melalui Program Makan Bergizi Gratis. 3(1), 370--383.

Dwijayanti, A. (2024). Policy Spillover: Analisis Jaringan Dampak Kebijakan Makan Siang Bergizi Gratis terhadap Sektor Pertanian Policy Spillover: Network Analysis of The Impact of Free Nutricious Lunch Policy on the Agricultural Sector. XX(1), 281--308.

Tiara, F., & Lukman, A. (2023). 31-39+Implementasi+Program+Bantuan+Sosial. Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial, Vol 9(1), 31--34. https://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/jn/article/view/2586/1479

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun