Mohon tunggu...
Rizki Ramadhan
Rizki Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Saya merupakan seorang Freelance Writer. Menjadi Freelance Writer sudah saya tekuni sejak tahun 2019. Menulis merupakan hobi saya sejak kecil hingga sekarang. Saya percaya bahwa dengan mengungkapkan sebuah tulisan akan mengubah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hashtag untuk Perubahan: Bagaimana Kampanye Media Sosial Memobilisasi Dukungan untuk Menjaga Kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan

31 Mei 2024   05:42 Diperbarui: 31 Mei 2024   05:42 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan hashtag dalam menyuarakan kedaulatan Indonesia dalam ancaman konflik ini, dapat menjadi alat utama sebagai bentuk kampanye online untuk mendukung keutuhan kedaulatan Indonesia. Salah satu contoh hashtag yang populer dan efektif dalam menggalang dukungan seperti, #KedaulatanLautCinaSelatan, #KedaulatanMaritimIndonesia, #AksiLautCinaSelatan atau #Indonesia Bersatu.

Kampanye media sosial telah terbukti sebagai alat yang efektif dalam memobilisasi dukungan untuk isu-isu penting. Melalui penggunaan hashtag, para aktivis dan advokat dapat menggalang dukungan secara massal, meningkatkan kesadaran publik, dan mengorganisir aksi-aksi yang mendukung tujuan tersebut. Hashtag seperti #KedaulatanMaritimIndonesia atau #AksiLautCinaSelatan menjadi sarana untuk menyatukan suara-suara yang peduli akan kedaulatan Indonesia.

Contoh nyata aksi kampanye media sosial yang melibatkan masyarakat dunia, sebagai salah satu bentuk kepedulian membela kedaulatan wilayah suatu negara adalah Palestina. Berbagai dukungan dan aksi gelombang protes ditujukan kepada Israel yang melakukan genosida dan menguasai seluruh wilayah Palestina. Pada acara fashion tahunan paling populer Met Gala tahun 2024, tidak hanya menyita perhatian publik dunia terkait fashion dan mode, tetapi bersamaan juga dengan penyerangan yang terjadi di Rafah, Palestina.

Publik seluruh dunia melakukan aksi kampanye dukungan kepada rakyat Palestina khususnya di Rafah. Penggunaan #Alleyesonrafah dan #metgala menjadi trending topic di media sosial Twitter dan fyp di platform media sosial Tiktok. Hashtag tersebut merupakan bentuk aksi dukungan dan protes terhadap pemerintah terkait penderitaan yang dialami rakyat di Rafah. Kemudian gelombang protes dan aksi bela Palestina juga terjadi di beberapa negara, agar PBB melakukan upaya menghentikan serangan yang dilakukan oleh Israel serta adanya upaya gencatan senjata.

reuters.com
reuters.com

latimes.com
latimes.com

Contoh dari hal tersebut menjadi bukti bahwa kekuatan dalam menyuarakan pendapat dan aksi solidaritas. Dalam menjaga suatu kedaulatan dapat menjadi kekuatan untuk menyadarkan masyarakat dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kemanusiaan, serta  kedaulatan suatu negara yang harus ditegakkan di seluruh dunia.

Renungan  dari kasus tersebut, kita sebagai rakyat Indonesia juga dapat melakukan hal yang sama dalam menyuarakan aspirasi dan menumbuhkan kesadaran pentingnya menegakkan keadilan kedaulatan wilayah suatu bangsa. Upaya tersebut juga menjadi teladan bagi Indonesia menanggapi ancaman konflik Laut China Selatan. Ada beberapa alasan, penggunaan hashtag dan kampanye media sosial, menjadi salah satu contoh bagi Indonesia dalam menghadapi ancaman konflik Laut Cina Selatan.

1) Dapat meningkatkan kesadaran betapa pentingnya solidaritas dan dukungan terhadap hak suatu bangsa menjadi kunci dalam menghadapi konflik. Seperti kasus Palestina, Indonesia dapat memperkuat kesadaran publik akan pentingnya menjaga kedaulatan dan keadilan di negara-negara Asean yang juga menghadapi ancaman serupa.

pixabay.com
pixabay.com

2) Dengan adanya media sosial sebagai wadah menyebarkan informasi yang akurat serta edukatif, dapat membangun kesadaran publik dan mendukung upaya diplomasi. Kampanye yang cerdas dan terarah, seperti yang dilakukan aktivis Palestina, Indonesia dapat memperluas pemahaman publik terkait isu-isu kompleks Laut Cina Selatan.

pixabay.com
pixabay.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun