Kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan, terutama perawat, merupakan fondasi penting dalam pelayanan kesehatan. Kepercayaan ini tidak hanya mempengaruhi kepuasan pasien, tetapi juga berdampak langsung pada hasil kesehatan mereka. Namun, kurangnya kepercayaan seringkali menjadi hambatan dalam memberikan pelayanan yang efektif. Kurangnya kepercayaan dapat menyebabkan pasien ragu untuk mengungkapkan informasi penting tentang kondisi mereka, menurunkan tingkat kepatuhan terhadap rencana perawatan, dan meningkatkan kecemasan yang berpotensi memperburuk kondisi kesehatan mereka (O'Hagan et al., 2014). Selain itu, kurangnya kepercayaan juga dapat menciptakan jarak emosional antara pasien dan tenaga kesehatan, sehingga komunikasi menjadi terhambat dan proses pengambilan keputusan bersama tidak berjalan optimal (Berwick, 2009). Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menerapkan komunikasi yang efektif sebagai salah satu cara utama untuk meningkatkan kepercayaan pasien.
Komunikasi yang efektif adalah proses pertukaran informasi yang jelas, empati, dan saling menghormati antara perawat dan pasien. Dalam konsep yang disampaikan oleh Florence Nightingale yang dikembangkan oleh Alligood (2014), komunikasi yang baik merupakan bagian dari lingkungan terapeutik yang mendukung penyembuhan pasien. Selain itu, Baumann (2007) menyebutkan bahwa komunikasi yang buruk dapat menyebabkan kesalahpahaman, menurunkan kepuasan pasien, dan menghambat hasil kesehatan yang optimal. Komunikasi yang efektif juga menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bersama antara pasien dan tenaga kesehatan (Berman et al., 2016). Dengan komunikasi yang baik, pasien merasa dihargai, didengar, dan didukung dalam menjalani proses perawatan, sehingga rasa percaya mereka terhadap tenaga kesehatan meningkat (Liu & Zhang, 2021). Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus menguasai keterampilan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif merupakan landasan penting dalam hubungan antara perawat dan pasien. Sebagai proses yang melibatkan penyampaian dan penerimaan informasi, komunikasi yang efektif tidak hanya memastikan bahwa pesan tersampaikan dengan jelas, tetapi juga menciptakan hubungan saling percaya, empati, dan penghormatan. Dalam konteks keperawatan, komunikasi yang baik dapat meningkatkan pemahaman pasien terhadap kondisi mereka, membantu pengambilan keputusan bersama, serta memberikan rasa nyaman dan aman selama proses perawatan. Untuk mencapai hal ini, terdapat beberapa elemen kunci yang perlu diterapkan seperti mendengarkan aktif, empati, menggunakan bahasa yang jelas, dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi yang baik tidak hanya meningkatkan kepercayaan pasien tetapi juga berdampak positif pada kepatuhan pasien terhadap rencana perawatan. Pasien yang merasa dipercaya dan dihargai cenderung lebih terbuka dalam menyampaikan keluhan mereka, sehingga perawat dapat memberikan intervensi yang lebih tepat (Berman et al., 2016). Selain itu, komunikasi yang efektif dapat mengurangi tingkat kecemasan pasien, meningkatkan pengalaman rawat inap, dan menciptakan hubungan jangka panjang antara pasien dan penyedia layanan kesehatan. Sebagaimana dikemukakan oleh O'Hagan et al. (2014), komunikasi yang buruk dapat berkontribusi pada kesalahan medis, sementara komunikasi yang efektif dapat mencegahnya. Berwick (2009) juga menekankan bahwa komunikasi yang efektif adalah elemen kunci dalam memberikan perawatan yang berpusat pada pasien, yang pada akhirnya memperbaiki hasil klinis.
Keterampilan komunikasi merupakan aspek yang dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas hubungan antara tenaga kesehatan dan pasien. Komunikasi yang baik tidak hanya mendukung proses perawatan tetapi juga menciptakan suasana yang nyaman bagi pasien serta memfasilitasi pengambilan keputusan bersama. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi adalah pelatihan dan pendidikan, simulasi dan role-playing, serta umpan balik.
DAFTAR PUSTAKA :
Alligood, M. R. (2014). Nursing theorists and their work (Eighth ed). St. Louis: Elsevier Inc.
Baumann, A. (2007). Healthy work environments best practice guidelines: Professionalism in nursing. Ontario: Registered Nurses Association of Ontario (RNAO).
Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing: Concept, Process, and Practice (10th ed.). New Jersey: Pearson Education.
Harkreader, H., Hogan, M. A., & Thobaben, M. (2007). Fundamentals of nursing: Caring and clinical judgment. Philadelphia: Saunders - Elsevier.
Berwick, D. M. (2009). What "patient-centered" should mean: Confessions of an extremist. Health Affairs, 28(4), w555-w565.
Levett-Jones, T., Gilligan, C., Lapkin, S., & Hoffman, K. (2010). Interprofessional education for the quality use of medicines: Designing authentic multimedia learning resources. Nurse Education Today, 30(8), 742-748.