Kupu-kupu Pelangi dan Bunga Matahari
Dahulu kala, di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang gadis kecil bernama Amira. Amira adalah anak yang ceria dan penuh kasih sayang. Ia sangat menyukai bunga dan kupu-kupu. Setiap hari, ia menghabiskan waktunya di taman bermain di belakang rumahnya, dikelilingi oleh bunga-bunga yang indah dan kupu-kupu yang berterbangan.
Suatu hari, saat Amira bermain di taman, ia melihat seekor kupu-kupu yang berbeda dari yang lain. Kupu-kupu ini memiliki sayap yang berwarna-warni seperti pelangi. Amira terpesona oleh keindahan kupu-kupu itu. Ia mengikutinya dengan pelan, takut jika kupu-kupu itu akan terbang menjauh.
Kupu-kupu pelangi itu terbang ke sebuah bunga matahari yang besar dan mekar. Ia hinggap di salah satu kelopak bunga dan mulai minum nektar. Amira duduk di dekat bunga matahari itu dan mengamati kupu-kupu pelangi dengan penuh kekaguman.
Tiba-tiba, Amira mendengar suara yang kecil dan lembut. "Halo, Amira," kata suara itu.
Amira terkejut. Ia melihat ke sekelilingnya, tetapi tidak melihat siapa pun. "Siapa yang bicara?" tanyanya.
"Akulah," kata suara itu lagi. "Aku adalah kupu-kupu pelangi."
Amira tidak percaya. Ia belum pernah berbicara dengan kupu-kupu sebelumnya. "Benarkah?" tanyanya dengan takjub.
"Ya, benar," kata kupu-kupu pelangi. "Aku datang dari negeri yang jauh, di mana semua kupu-kupu memiliki sayap berwarna-warni seperti pelangi."
Amira terpesona oleh cerita kupu-kupu pelangi. Ia ingin sekali mendengar lebih banyak tentang negerinya. Ia pun duduk dengan tenang dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
Kupu-kupu pelangi bercerita tentang hutan yang indah, sungai yang jernih, dan gunung yang tinggi di negerinya. Ia juga bercerita tentang teman-temannya yang baik dan suka bermain bersama.
Amira mendengarkan dengan penuh semangat. Ia membayangkan bagaimana rasanya berada di negeri kupu-kupu pelangi. Ia ingin sekali bertemu dengan teman-teman kupu-kupu pelangi dan bermain bersama mereka.
Ketika kupu-kupu pelangi selesai bercerita, Amira berkata, "Aku ingin sekali pergi ke negerimu."
Kupu-kupu pelangi tersenyum. "Aku bisa membantumu," katanya. "Peganglah erat-erat sayapku."
Amira ragu sejenak, tetapi kemudian ia memberanikan diri dan memegang erat-erat sayap kupu-kupu pelangi. Tiba-tiba, Amira merasa tubuhnya menjadi ringan dan ia mulai terbang ke atas.
Amira takjub melihat pemandangan di bawahnya. Desa kecilnya terlihat seperti miniatur. Pegunungan hijau tampak seperti hamparan permadani. Amira merasa seperti sedang berada di mimpi.
Kupu-kupu pelangi membawanya terbang tinggi ke langit. Semakin tinggi mereka terbang, semakin indah pemandangan yang terlihat. Amira melihat awan putih yang bergulung-gulung, burung-burung yang terbang bebas, dan matahari yang bersinar terang.
Akhirnya, mereka sampai di negeri kupu-kupu pelangi. Amira tercengang melihat keindahan negeri itu. Hutannya lebih indah dari yang pernah ia bayangkan. Sungainya lebih jernih dari yang pernah ia lihat. Dan gunungnya lebih tinggi dari yang pernah ia daki.
Kupu-kupu pelangi mendarat di sebuah padang bunga yang luas. Bunga-bunga di sana berwarna-warni dan harum semerbak. Amira melihat kupu-kupu lain yang memiliki sayap berwarna-warni seperti pelangi.
Para kupu-kupu menyambut Amira dengan ramah. Mereka mengajaknya bermain bersama di padang bunga. Amira sangat senang bermain bersama mereka. Ia merasa seperti sudah lama mengenal mereka.
Amira menghabiskan waktu yang indah di negeri kupu-kupu pelangi. Ia bermain bersama para kupu-kupu, mendengarkan cerita mereka, dan belajar banyak hal tentang negeri mereka.
Namun, Amira mulai merasa rindu dengan rumah dan keluarganya. Ia pun pamit kepada para kupu-kupu dan kupu-kupu pelangi.
Kupu-kupu pelangi mengantar Amira kembali ke desanya. Amira berjanji kepada kupu-kupu pelangi bahwa ia akan selalu mengingat negeri yang indah itu dan teman-temannya yang baik.
Ketika Amira sampai di rumah, ia langsung memeluk ibu dan ayahnya. Ia menceritakan semua petualangannya di negeri kupu-kupu pelangi. Ibu dan ayahnya senang mendengar.
Amira terus menceritakan kisah-kisah fantastis dari negeri kupu-kupu pelangi kepada teman-temannya di desa. Mereka semua terpesona dengan ceritanya dan ingin sekali melihat negeri ajaib itu. Amira pun berjanji untuk membawa mereka semua ke sana suatu hari nanti.
Seiring berjalannya waktu, Amira tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik hati. Ia selalu membantu orang lain dan selalu berusaha untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ia terus mengingat pelajaran yang dia pelajari di negeri kupu-kupu pelangi, yaitu tentang pentingnya persahabatan, cinta, dan kasih sayang.
Suatu hari, Amira bertemu dengan seorang pangeran yang tampan dan baik hati. Pangeran itu jatuh cinta pada Amira karena kecantikannya, kebaikan hatinya, dan kisah-kisah fantastisnya tentang negeri kupu-kupu pelangi. Mereka pun menikah dan hidup bahagia selamanya.
Amira dan pangeran tidak pernah lupa dengan janji mereka untuk membawa teman-teman mereka ke negeri kupu-kupu pelangi. Suatu hari, mereka mengumpulkan semua teman mereka dan terbang bersama ke negeri yang indah itu. Teman-teman Amira terpesona dengan keindahan negeri itu dan mereka pun bersenang-senang di sana.
Amira dan pangeran memerintah negeri kupu-kupu pelangi dengan adil dan bijaksana. Mereka membawa perdamaian dan kemakmuran bagi semua penduduk negeri. Amira dan pangeran hidup bahagia selamanya di negeri yang indah itu, dikelilingi oleh teman-teman mereka dan kupu-kupu pelangi yang cantik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H