Mohon tunggu...
Always Lucky
Always Lucky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Sharing Bisnis Kuliner With Kang Cecep (Seigo Dakgalbi)

8 November 2015   19:35 Diperbarui: 8 November 2015   19:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Salam Positif!

Udah makan belum? Suka makanan Korea gitu ga? Kalo iya, pas bener nih kali ini saya mau sharing tentang Owner Seigo Dakgalbi yaitu Kang Cecep. Dimana saya dan temen-temen grow up bisa bertemu langsung dengan beliau di Seigo Dakgalbi nya di Mall Ciputra Cibubur. Apa sih yang beliau kasih tau ke kita? Yang pasti buanyak yang bisa kita ambil ilmu dari beliau. Lanjutttt!

Dalam memulai bisnis itu ada 3 hal. Hobby, skill, orang lain. Artinya apa? Missal hobby kita makan, tapi kita ga punya skill masak, kita gunakan orang lain untuk menjadi koki di bisnis kita. Aplikasi dalam bisnis lain pun seperti itu. Ngerti ora son? Hehe

Nahhh! Jika ingin berbisnis, hitung dulu margin yang kita dapat itu di atas 10% ga? Kalo ga, mending dideposito aja kata Kang Cecep J meskipun sebenernya beliau ga menyarankan.

Selain itu, dalam bisnis kuliner ada 3 point yang kita berikan. Makanan, minuman dan service. Point service ini yang sangat memberikan value, jika kita bisa memberikan service yang memuaskan. Tentunya, harga yang kita berikan pun bisa lebih tinggi dari kompetitor yang tidak memiliki point service. Seperti jika kita berbelanja di supermarket dengan di warteg.

Berhubung Kang Cecep pernah bekerja di bagian SDM. Beliau juga memberikan tips menyeleksi karyawan. Kalo interview ditanya apa visi misi bekerja di bisnis kita mah udah biasa! Sebenernya cukup suruh orang tersebut menuliskan 2 tujuan bekerja di bisnis kita. Dari hasil jawaban tersebut, kita bias menilai apakah dia itu professional atau expert. Tau perbedaannya? Professional itu ibarat jika dia digaji 20jt, maka berkerjanya pun yaa bernilai 20jt. Namun, jika expert digaji 20jt, bekerjanya pun melebihi nilai 20jt itu sendiri. Nahhhh! Jadi, kalo orang yang kita seleksi itu cuma menuliskan 2, berarti dia professional. Kalo sepi yaa diem aja ga ngapa-ngapain, berbeda dengan expert. Jika disuruh menulis 2, dia menuliskan lebih dari 2. Ketika bekerja pun yaa seperti itu.

Dahhh! Semoga bermanfaat yaa!

Salam Positif!

Rizki Romadhon J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun