Mohon tunggu...
Always Lucky
Always Lucky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

7 Habits "Stephen Covey"

2 Oktober 2015   02:16 Diperbarui: 7 Oktober 2015   09:19 6117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Salam Positif!

Kebiasaan (habits) akan mempengaruhi hidup kita, karena itu mari kita latih dan memperbaiki kebiasaan kita. Karena kebiasaan akan menentukan sukses atau gagalnya masa depan kita nantinya. Bagaimana memperbaiki kebiasaan menjadi kebiasaan yang efektif dan sukses? Dalam “The 7 Habits of Highly Effective Teens” karya Sean Covey akan saya sharing singkat dalam kesempatan ini. Lanjut? Lanjuttttt!

Habits 1: Jadilah Proaktif

Proaktif (bersikap positif terhadap keadaan di sekeliling kita. Reaktif (bersikap negatif terhadap keadaan di sekeliling kita). Dalam Habits 1 menjelaskan bahwa kita manusia memiliki pilihan untuk mengemudikan hidup kita, bukan hidup kita yang mengemudikan diri kita.

Contoh dalam Habits 1 ini adalah ketika di perjalanan saya terganggu dengan kemacetan di Jakarta, saya memilih untuk proaktif. Yaitu bersikap positif, tidak marah-marah dengan kemacetan yang ada dan bersikap tenang. Bukan malah bersikap arogan, marah-marah, tidak sabar dengan kemacetan. Inti dari bersikap proaktif adalah kita adalah pengemudi hidup kita sendiri, bukan hidup yang mengemudikan diri kita. Maka dari itu kita marilah bersama-sama menjadi proaktif dengan segala keadaan di sekeliling kita, karena positifnya diri akan mempengaruhi positifnya masadepan hidup kita.

Habits 2: Merujuk pada tujuan akhir

Jika pada Habits 1 menjelaskan bahwa kita adalah pengemudi hidup kita. Dalam Habits 2 ini menjelaskan kemana kita akan menuju. Mengapa kita harus menentukan tujuan hidup kita? Sean Covey memberikan 2 alasan, yaitu karena kita berada dalam persimpangan, dimana persimpangan yang kita tuju akan menentukan masa depan hidup kita. Alasan kedua adalah bahwa jika kita tidak menentukan tujuan hidup kita, maka orang lain yang akan menentukannya. Jika orang lain menentukannya positif, tak apa kita bisa mengikutinya. Namun, jika negatif? Kita sendiri yang harus menentukannya.

Contoh di Habits 2 ini seperti ketika orang-orang di sekitar saya memilih untuk menjadi pengangguran. Saya memilih untuk menjadi pengusaha, karena saya memilih untuk mengambil persimpangan positif, bukan malah mereka yang menentukan saya untuk mengambil ke persimpangan negatif. Bagaimana jika saya tidak memiliki tujuan? Tentunya saya bisa ke persimpangan positif atau negatif. Ditambah lagi, jika orang-orang lain menentukan saya untuk ke persimpangan negatif, saya akan ke sana. Jika mereka menentukan ke persimpangan positif, saya akan ke sana juga. Maka dari itu amatlah penting untuk menentukan tujuan hidup kita.

Habits 3: Dahulukan yang utama

Dahulukan yang utama adalah menentukan prioritas dan waktu kita, mana yang harus didahulukan. Dimana nantinya kita harus memilih dalam 4 kuadran, yaitu penting-mendesak, penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak, tidak penting-tidak mendesak.

Penting: hal-hal yang paling penting untuk kita, yang paling berkontribusi dalam tujuan hidup kita.

Mendesak: hal-hal yang menekan, menuntuk untuk diperhatikan segera dan harus dikerjakan.

Contoh:

  1. Penting-Mendesak: ujian besok, teman terluka, terlambat masuk kuliah (orang yang suka menunda-nunda)
  2. Penting-Tidak mendesak: merencanakan menetapkan sasaran, olahraga, menjalin hubungan (orang yang suka menentukan prioritas)
  3. Tidak penting-Mendesak: telepon yang tidak penting, masalah kecil orang lain, tekanan sesama (orang yang “yes man”)
  4. Tidak penting-Tidak mendesak: banyak nonton TV, shoppingholic, buang-buang waktu (orang pemalas)

Habits 4: Berpikir menang-menang

Jika Habits 1-3 lebih kepada pribadi, kali ini Habits 4 lebih kepada umum. Yaitu berpikir menang-menang, bukan saya dan kamu yang menang. Tetapi, kita sama-sama menang! Dasarnya adalah bahwa kita semua itu sama, sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Contoh berpikir menang-menang: Teman saya tahu dalam ilmu agama dan saya tahu ilmu dagang. Jika kami berpikir menang-menang, saya mengajari dia ilmu dagang dan dia mengajari saya ilmu agama. Jika teman saya berpikir menang-kalah, dia pastinya tidak akan mengajari saya ilmu agama, membiarkan saya jauh dari agama dan dia hanya memperdulikan dirinya saja sendiri. Begitulah sedikit perumpamaannya yaa

Habits 5: Memahami dulu, maka akan dipahami

Kita pastinya memiliki keinginan tersendiri, namun terkadang keinginan kita tidak dipahami oleh orang lain. Begitu pun sebaliknya, orang lain memiliki keinginan dan kita tidak bisa memahaminya.

Contoh memahami dulu, maka akan dipahami: ketika teman sekolah saya tidak membeli makan minum, saya memahami sepertinya dia tidak membawa uang. Lalu saya belikan dia makan minum. Saat perjalanan pulang, saya tidak membawa kendaraan, lalu dia mengajak saya untuk menumpang dengannya yang membawa kendaraan. Jika kita memahami orang dulu, maka kita akan dipahami.

Habits 6: Sinergi

Menurut Stephen Covey jika 1+1=3, maka itulah yang disebut Sinergi. Yaitu saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih besar daripada jumlah bagian per bagian.

Contoh bentuk Sinergi: kelompok saya mendapatkan tugas untuk berjualan produk kuliner. Kita bersinergi untuk mendapatkan hasil lebih, maka ada anggota yang bisa dalam kuliner bertugas memproduksi dan ada yang bisa dalam internet bertugas mempromosikannya. Dengan begitu hasil kami lebih besar dan cepat, bila dibandingkan dengan tiap anggota memproduksi dan mempromosikan sendiri-sendiri.

Habits 7: Asah gergaji

Maksud di sini bukan mengasah gergaji betulan loh yaa! Tetapi, mengasah kemampuan diri kita, memperbaharui diri kita. Dengan menambah ilmu baru, pengalaman baru, dll yang bertujuan agar diri kita terus tumbuh dan berkembang.

Contoh Asah gergaji: saya ingin menjadi pengusaha sukses, maka saya terus belajar ilmu-ilmu baru yang belum saya dapatkan sebelumnya, saya ingin mendapatan pengalaman-pengalaman baru agar saya terus berkembang menjadi pengusaha sukses. Bentuk asah gergaji saya adalah dengan kuliah di Kampus Bisnis Umar Usman, kemampuan bisnis saya belum lah tajam, maka saya berusaha untuk mengasah kemampuan di sini.

Begitulah sharing singkat tentang 7 Habits, jika Habits 1-3 lebih kepada kepribadian. Habits 4-6 lebih kepada umum. Habits 7 adalah dengan memperbaharui diri kita terus.

Salam Positif!

Rizki Romadhon J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun