Mohon tunggu...
Risky Shaleh Harahap
Risky Shaleh Harahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Potensi Utama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Strategi : Analisis Gen Z Dalam Pembentukan Strategi Bisnis

20 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 20 Desember 2024   20:55 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Strategi bisnis adalah rencana jangka panjang yang dirancang oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan visi mereka dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Strategi ini mencakup keputusan terkait produk atau layanan yang akan ditawarkan, pasar yang akan dijangkau, serta cara perusahaan bersaing dengan pesaingnya. Dengan strategi bisnis yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan kinerja, efisiensi, dan daya saing di pasar.

Nah, dalam hal ini Gen Z, yang biasanya merujuk pada individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah menjadi konsumen utama di pasar global. Dengan kekuatan membeli yang semakin meningkat dan akses tak terbatas ke teknologi, perilaku dan preferensi Gen Z menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam pembentukan strategi bisnis. Memahami karakteristik dan keinginan Gen Z dapat membantu perusahaan untuk tetap relevan dan berinovasi dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis.

Berikut ini adalah manfaat dari Gen Z dalam menganalisis Pembentukan Strategi Bisnis :

1. Keterhubungan Digital yang Kuat

Gen Z tumbuh di era digital, di mana internet, media sosial, dan perangkat teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini membuat mereka sangat terhubung dengan informasi dan cenderung memilih merek yang memiliki kehadiran digital yang kuat.

Impak terhadap Strategi Bisnis:Perusahaan harus memastikan bahwa strategi pemasaran mereka hadir di platform digital yang sering digunakan oleh Gen Z, seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Konten visual yang kreatif, video pendek, dan iklan yang mudah dibagikan di media sosial dapat membantu menarik perhatian mereka.

2. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial

Salah satu ciri khas Gen Z adalah kesadaran sosial dan lingkungan yang tinggi. Mereka lebih memilih merek yang mendukung keberlanjutan, keadilan sosial, dan isu-isu lingkungan. Gen Z cenderung mencari produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan mereka, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai pribadi mereka.

Impak terhadap Strategi Bisnis:Perusahaan perlu fokus pada inisiatif keberlanjutan, seperti menggunakan bahan ramah lingkungan, mengurangi jejak karbon, dan mendukung program sosial. Merek yang transparan tentang proses produksi dan yang menunjukkan komitmen terhadap perubahan sosial akan lebih dihargai oleh Gen Z.

3. Kepedulian terhadap Pengalaman Pelanggan

Gen Z sangat mengutamakan pengalaman pelanggan yang personal dan otentik. Mereka lebih suka merek yang menawarkan interaksi langsung dan yang memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan baik secara online maupun offline.

Impak terhadap Strategi Bisnis:Perusahaan harus menyesuaikan pengalaman pelanggan dengan preferensi Gen Z, seperti menyediakan layanan pelanggan yang responsif di media sosial atau menawarkan pengalaman berbelanja yang mudah melalui aplikasi mobile. Teknologi seperti chatbots atau AI dapat digunakan untuk memberikan pengalaman yang lebih cepat dan personal.

4. Kreativitas dan Keterlibatan dalam Konten

Gen Z dikenal sebagai konsumen yang lebih kreatif dan suka terlibat dalam pembuatan konten. Mereka tidak hanya pasif dalam menerima informasi, tetapi juga aktif dalam berinteraksi dengan merek dan bahkan menciptakan konten mereka sendiri yang berkaitan dengan merek tersebut.

Impak terhadap Strategi Bisnis:Perusahaan perlu menciptakan ruang bagi Gen Z untuk berpartisipasi dalam proses kreatif, baik melalui kampanye pemasaran yang mengundang mereka untuk membuat konten, atau memberikan platform bagi mereka untuk berbagi pendapat. Kampanye berbasis User-Generated Content (UGC) yang melibatkan pelanggan dalam pembuatan konten dapat menjadi cara yang efektif untuk menarik perhatian Gen Z.

5. Preferensi terhadap Merek yang Otentik dan Transparan

Gen Z memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap klaim yang tidak jujur atau iklan yang berlebihan. Mereka cenderung menghindari merek yang terlihat tidak autentik atau terlalu berfokus pada penjualan.

Impak terhadap Strategi Bisnis:Perusahaan harus berfokus pada membangun hubungan yang otentik dengan konsumen, dengan menyampaikan pesan yang jujur dan transparan. Menyampaikan cerita merek yang menggambarkan nilai-nilai yang konsisten, serta menghindari klaim yang berlebihan atau tidak dapat dibuktikan, akan membantu memperkuat hubungan dengan Gen Z.

6. Fokus pada Harga dan Nilai

Gen Z, meskipun memiliki kekuatan beli yang signifikan, dikenal lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka. Mereka mencari produk yang memberikan nilai lebih dan siap untuk melakukan riset tentang harga dan kualitas sebelum membeli.

Impak terhadap Strategi Bisnis:Untuk menarik Gen Z, perusahaan perlu menawarkan produk dengan harga yang kompetitif dan menunjukkan nilai lebih, baik dari segi kualitas, fungsionalitas, maupun manfaat jangka panjang. Penawaran diskon, paket bundling, atau program loyalitas yang menarik dapat menjadi strategi efektif untuk menarik perhatian mereka.

7. Kepedulian terhadap Kesehatan Mental dan Kesejahteraan

Gen Z sangat peduli dengan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Mereka lebih terbuka untuk berbicara tentang isu-isu seperti stres, kecemasan, dan masalah psikologis, serta lebih memilih merek yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan secara holistik.

Impak terhadap Strategi Bisnis:Perusahaan yang ingin merangkul Gen Z harus mempertimbangkan untuk mendukung kesehatan mental dalam kampanye mereka, baik dengan mempromosikan produk yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental, atau dengan menyuarakan dukungan terhadap inisiatif yang berfokus pada kesehatan mental.

Kesimpulan

Gen Z membawa perubahan signifikan dalam cara perusahaan membentuk strategi bisnis mereka. Dengan keinginan yang kuat untuk keaslian, transparansi, dan keberlanjutan, serta ketergantungan pada teknologi dan media sosial, perusahaan yang dapat menyesuaikan diri dengan tren ini akan lebih mudah menarik minat Gen Z. Menyusun strategi bisnis yang mampu memenuhi harapan dan preferensi mereka tidak hanya akan meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat hubungan jangka panjang antara merek dan konsumen.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun