DA'I UNTUK SEMUA KALANGANÂ
Dia mendapatkan nama dari kedua orang tuanya adalah Miftahur Rizki Ramdhani tetapi kini banyak di kenal oleh orang lain dengan nama panggilan Salik Al Bantani.
Dengan terlahir di salah satu daerah yang banyak di kenal oleh orang pada masa lalu hingga masa kini sebagai daerah yang kesannya negatif dan ada suatu kejadian dulu yang menimpanya sehingga membuat nya kecewa terhadap pernak pernik dunia oleh karena itu dia bertekad untuk berhenti dari pekerjaannya pada saat itu agar bisa mempelajari ilmu agama di Pondok Pesantren dengan fokus sebagai bekal hidupnya agar lebih baik lagi.
Berbagai Pondok Pesantren tempatnya belajar dan berbagai daerah dengan berbagai bahasa yang sudah dia singgahi untuk menuntut ilmu dengan tujuan memperbaiki diri sendiri, beribadah dengan landasan ilmu dan menjadi orang yang bermanfaat khususnya pada daerahnya sendiri, bahkan dia berharap bahwa daerahnya yang di kenal dengan kesan negatif suatu saat nanti akan menjadi daerah yang banyak santrinya.
Sekarang beliau mendapatkan amanah oleh gurunya Syaikhuna KH. Muharror Khudlori - Demak untuk mengembangkan dan menjadi pengasuh PonPes Al-Mubarok Al-Arba'in cabang Boyolali dan berdakwah di daerah sekitar pondok pesantren tersebut.
Beliau adalah seorang pendakwah yang di kenal dengan ciri khas penyampaianya yang santai tetapi tetap serius sehingga mudah di terima oleh para pendengarnya dari semua kalangan baik para orang tua apalagi anak muda karena dia adalah sosok yang sering menggunakan kata atau candaan yang sedang viral.
Sasaran dakwahnya adalah orang yang ingin berhijrah atau memperbaiki diri dan membimbing mereka agar ketika sudah Allah mudahkan mereka untuk memperbaiki diri tetapi mereka tetap tidak merasa sudah baik sehingga mudah menjelekan orang lain, naudzubillah ini fenomena yang biasa terjadi pada kalangan orang yang baru hijriah.
Fokus utama ilmu yang dia sampaikan adalah tentang bagaimana caranya menjadi hamba Allah yang selalu bahagia dengan cara mudah mensyukuri segala nikmat, bersabar ketika mendapatkan ujian karena di dasari husnudzon atau prasangka yang baik sebab dalam ujian pasti ada kebaikannya. Pada intinya agara memiliki hati yang selamat (Qolbun Salim) dari segala penyakit hati karena dari itulah yang membuat Allah memberikan ridho-Nya kepada kita semua.