Mohon tunggu...
Pak Rizki
Pak Rizki Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Gunung 05 Pagi Mexico Kebayoran Baru

Hanya seorang pendidik biasa yang masih belajar mendidik agar tercipta peserta didik yang terdidik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Seorang Guru Digugu dan Ditiru?

16 November 2022   09:36 Diperbarui: 16 November 2022   09:43 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam memahami sebuah profesi sebagai seorang pendidik maka harus berangkat dari hakikat tugas, fungsi, dan tujuan seseorang menempatkan dirinya sebagai pendidik. Salah satu indikator yaitu memiliki kepribadian dan keteladanan. Keteladanan ini dimaksudkan agar guru dapat menginspirasi peserta didik dalam bergerak dan berpikir.


Lebih jauh lagi, maka guru yang inspiratif adalah guru yang senantiasa menanamkan konsep positif sebagai jati diri seorang peserta didik.  Positive thingking akan menghadirkan positive doing yang nantinya akan menghasilkan values sebagai dasar dalam bertindak. 

Jika ditinjau dari aspek aksiologis maka seorang guru harus memiliki nilai religiusitas yang mumpuni sesuai dengan fungsinya dimana nilai tersebut harus teriinternalisasikan ke dalam jati diri seorang guru sesuai denga kompetensinya.

Prinsip inspiratif dan keteladan harus di tonjolkan dengan nilai-nilai keislaman sebagai dasar dalam mendidik. Selanjutnya yang membedakan antara kompetensi guru pendidikan umum dan pendidikan Islam adalah dari aspek religiusitas, walaupun secara subtansi setiap guru harus memiliki nilai-nilai religius yang menjadi fondasi dalam mencapai tujuan pendidikan.

Guru dalam Perspektif Islam

Guru harus menjadi figur yang dapat menginspirasi dan menjadi teladan bagi peserta didik berlandaskan kepada Al-Qur'an sebagai sumber utama kemudian diaplikasikan sesuai sunnah Rasulullah.  Rasulullah lah sebagai teladan dan panutan bagi kita sebagai umat Islam yang harus senantiasa kita jadikan rujukan dalam berkehidupan.

Perihal nilai dan karakter yang akan ditularkan, pada prinsipnya pemerintah sadar akan hal ini. Ada 18 butir nilai yang dijadikan pilar utama dalam pendidikan karakter sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 yaitu:

Dalam pendidikan Islam sendiri ikut andil dalam penanaman nilai karakter yang pada hakikatnya merupakan nilai-nilai keislaman yang menjadi prinsip dalam bermasyarakat. Pengintegrasian pendidikan karakter berpusat kepada tiga elemen utama pendidikan yaitu kelas, budaya masyarakat sekolah, dan masyarakat.  Ketiganya harus selalu mengimplementasikan hakikat dari penguatan karakter.

Guru sebagai role model yang kemudian berfungsi untuk dijadikan contoh dalam keseharian peserta didik. Perilaku teladan yang dihadirkan seorang guru akan berpengaruh terhadapa perilaku dan pola pikir peserta didik. Nilai yang penting untuk ditanamkan yaitu sabar, disiplin, jujur, adil, kerjasama, dan kepedulian.  Pandangan lain menyebutkan bahwa ikhlas, jujur, dan disiplin merupakan pilar utama yang harus ditanamkan.   Jujur adalah modal dasar, dispilin adalah cara untuk mencapai, dan ikhlas sebagai landasan dalam berbuat.

Butir nilai di atas menjadi senjata utama bagi para pendidik dalam penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik. Keteladanan pendidik dalam membina menjadi hal yang harus menjadi prinsip dalam kegiatan mendidik dan juga dalam memimpin dirinya sendiri, peserta didik. Bahkan dalam skala yang lebih besar, pendidik agama Islam harus menjadi teladan dan pemimpin dalam masyarakat sekolah. Karena nilai-nilai Islam yang ada pada diri pendidik Islam sudah mendarah daging dengan jiwa dan perilakunya.

Rasulullah SAW mencontohkan keteladanan bagi umat Islam dengan empat karakter dasar yaitu siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Sejarah peradaban membuktikan 4 pilar tersebut telah berhasil merubah perwujudan kehidupan.  Ini yang kemudian harus kita jadikan dasar penguatan karakter dengan implementasi pengembangan butir-butir nilai lainnya.

Pengembangan butir nilai ini sangat amat diperhatikan oleh Imam Ghazali khususnya jika dipadankan dengan tugas guru sebagai pendidik. Pendidik yang berhak menjalankan tugas dan fungsinya harus memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Mendidik layaknya mendidik anak sendiri yang penuh cinta,
b. Uang bukan orientasi utama,
c. Mengingatkan siswa bahwa menuntut ilmu adalah ibadah,
d. Mendorong siswa mencintai ilmu untuk dunia dan akhirat,
e. Memberikan keteladanan dengan akhlak mulia,
f. Mengajar sesuai dengan kebutuhan dan daya tangkap anak,
g. Guru mengamalkan ilmu yang diberikannya,
h. Guru harus menguasai peserta didik agar kegiatan harmonis, dan
i. Menanamkan keimanan ke dalam diri peserta didik

Karakteristik Guru Ideal dalam Surah Al-Kahfi: 65

a. Ahli ibadah (kompetensi keagamaan)

Menurut Jumhur Ulama, kata 'abdun yang dimaksud dalam ayat ini adalah Khidr. Meskipun ayat ini berbicara tentang abi Khidir, tetapi bisa kita ambil makna umumnya dari kata 'abdun yaitu hamba secara umum. Nabi Khidir sebagai seorang guru bagi Nabi Musa adalaah ptibadi yang disebut oleh Allah sebagai 'abdun.

Sehingga siapa pun yang memiliki tugas sebagai salah seorang pendidik/guru, maka dia harus memiliki kesadaran bahwa dia adalah seorang 'abdun. Kesadaran posisi sebagai hamba inilah adalah sebagai representasi dari kompetensi keagamaan. Bagi seorang guru (terutama guru pendidikan Islam), kompetensi keagamaan akan ada dan harus jadi ruh bagi setiap aktivitas kependidikannya.

b. Rahmah (kompetensi kepribadian)

Karakteristik yang harus dimiliki oleh guru diantaranya adalah rahmah. Karakter ini jika dikaitkan dengan kompetensi, maka masuk dalam kategori kompetensi kepribadian. Sebagaimana arti dasar dari kata rahmah adalah kelembutan, kehalusan dan kasih sayang. Sebagaimana menurut Ahmad Tafsir, rahmah ini adalah sifat dasar yang harus selalu melekat dalam diri seorang guru. Segala proses pendidikan yang dijalankan oleh seorang guru, harus diwarnai oleh sifat ini

Guru harus memiliki sifat kasih sayang kepada peserta didik karena dengan demikianlah mereka dapat menerima pendidikan dan pengajaran dengan hati yang senang dan nyaman. Guru yang selalu menampilkan sifat rahmah akan menjadi teladan bagi siswanya.

 c. 'Ilm (Kompetensi Pedagogik / Kompetensi Profesional)

Karakteristik ideal yang harus dimiliki oleh guru diantaranya adalah 'ilm. Karakter ini jika dikaitkan dengan kompetensi, maka masuk dalam kategori sebagai kompetensi profesional. Salah satu syarat terpenting untuk menjadi seorang guru adalah 'ilm (knowledge). Mempunyai pengetahuan yang cukup perihal pendidikan.

Guru memiliki tugas ganda yaitu disamping mengajar, dia juga harus senantiasa belajar. Karena sifat dari ilmu adalah dinamis, selalu berkembang sesuai perkembangan kehidupan. Apalagi sekarang adalah zaman dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Maka seorang guru tidak boleh merasa cukup dengan ilmu yang dia miliki.

Di akhir narasi ini, penulis berkesimpulan bahwa guru teladan yaitu guru yang senantiasa memperhatikan aspek internal dan eksternal. Internal berarti berusaha menjadi pribadi yang sholeh dan dicintai oleh lingkungan nya dengan landasan ibadah dan ketaqwaan yang tinggi.

Sedangkan aspek eksternal yaitu terkait dengan pemberian nilai-nilai islami kepada peserta didik baik dalam hal keilmuan ataupun keteladanan yang berorientasi kepada akhlakul karimah dan anfa'uhum linnaas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun