Kompasiana - Dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, seringkali kita merasa sulit untuk menjaga kedamaian batin dan mengendalikan emosi negatif seperti kemarahan.Â
Namun, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari pemikiran para filsuf kuno, salah satunya adalah Marcus Aurelius, seorang kaisar Romawi dan salah satu tokoh utama dalam filsafat Stoa.Â
Mari kita jelajahi beberapa strategi bahagia dan cara mengendalikan kemarahan yang dapat kita pelajari dari ajaran beliau.
1. Latihan Kesabaran
Marcus Aurelius mengajarkan pentingnya latihan kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup. Dia percaya bahwa dengan memahami bahwa banyak hal di dunia ini berada di luar kendali kita, kita dapat meningkatkan toleransi terhadap situasi yang tidak sesuai harapan dan mengurangi kemarahan.
2. Menyadari Keterbatasan Diri
Filsuf Romawi ini juga menekankan pentingnya menyadari keterbatasan diri dan menerima bahwa kita tidak selalu bisa mengendalikan apa yang terjadi di sekitar kita. Dengan menyadari hal ini, kita dapat mengurangi frustasi dan amarah saat menghadapi situasi yang sulit.
3. Berlatih Gratitude
Marcus Aurelius mengajarkan bahwa bersyukur atas hal-hal sederhana dalam hidup dapat membantu kita menjaga kedamaian batin. Dengan fokus pada hal-hal yang kita miliki daripada yang tidak, kita dapat mengurangi kemarahan dan merasakan lebih banyak kebahagiaan.
4. Membangun Keterampilan Empati