Mohon tunggu...
Putra
Putra Mohon Tunggu... Freelancer - UX Designer

Seorang UX Designer namun suka nulis banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Raket

Menpora Apresiasi Perjuangan Timnas di Turnamen Thomas dan Uber Cup

8 Mei 2024   06:36 Diperbarui: 8 Mei 2024   07:25 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Berita Nasional

Kompasiana - Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, mengapresiasi perjuangan tim Indonesia dalam Piala Thomas dan Uber 2024.

Usai menonton pertandingan tim bulu tangkis Indonesia dalam acara nonton bareng di Wisma Kemenpora, Jakarta, Minggu (5/5/2024), Dito menyampaikan apresiasinya.

"Saya sangat menghargai perjuangan para atlet bulu tangkis Indonesia yang telah memberikan upaya terbaik di Thomas Cup 2024," ujar Dito, seperti dikutip dari Antara.

"Selanjutnya, kami akan fokus pada Olimpiade 2024 di Paris. Saya yakin para atlet bulu tangkis kita dapat melanjutkan tren positif ini," tambah Dito.

Di pertandingan yang berlangsung di Chengdu Hi-Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Indonesia mengakui kekuatan tim tuan rumah.

Dalam final Uber, tim Indonesia yang terdiri dari pemain muda kalah 0-3 dari China. Meskipun demikian, kerja keras tim Uber ini layak mendapat apresiasi.

Setelah menanti 16 tahun, Indonesia berhasil mencapai partai puncak sekali lagi.

"Kami bangga dan menghargai penampilan tim putri bulu tangkis yang kembali mencapai final setelah 16 tahun," kata Dito, mengutip situs Kemenpora.

"Tim Uber Indonesia awalnya ditargetkan mencapai semifinal, jadi ini sudah melampaui target. Saya percaya ini adalah langkah yang baik untuk masa depan," tambah Dito.

Tim Uber berhasil meraih posisi runner-up setelah perjuangan di babak semifinal.

Dalam pertandingan yang intens, tim Uber harus melawan Korea Selatan hingga pertandingan kelima untuk meraih tempat di final.

Sementara itu, tim Thomas Indonesia kalah 3-1 dari tim tuan rumah. Tim Thomas Indonesia telah mencapai final tiga kali berturut-turut di tahun 2020, 2022, dan 2024.

Indonesia menjadi juara di tahun 2020 saat mengalahkan China 3-0. Di dua edisi berikutnya pada 2022 dan 2024, Merah Putih berakhir sebagai runner-up. Satu-satunya poin tim Thomas 2024 diperoleh oleh Jonatan Christie.

Jonatan menang dalam permainan tiga gim melawan Li Shi Feng dengan skor 21-16, 15-21, dan 21-17 dalam waktu 1 jam 17 menit.

Meskipun Indonesia kalah, Merah Putih masih menjadi pemegang rekor gelar Piala Thomas terbanyak dengan 14 gelar. China, sebagai juara Piala Thomas 2024, memiliki total 11 gelar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun