Mohon tunggu...
Putra
Putra Mohon Tunggu... Freelancer - UX Designer

Seorang UX Designer namun suka nulis banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Konflik Israel dan Palestina Serta Dukungan Negara-Negara Barat terhadap Israel

24 April 2024   10:30 Diperbarui: 24 April 2024   10:32 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi konflik Israel-Palestina (Kolase detikcom)

Jakarta, 24 April 2024 - Konflik Israel dan Palestina adalah salah satu konflik paling panjang dan kompleks dalam sejarah modern. Permasalahan ini memiliki akar yang mendalam, dimulai dari akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. 

Berbagai faktor, termasuk perbedaan agama, etnis, dan politik, telah berkontribusi pada perselisihan ini. Dukungan negara-negara Barat terhadap Israel juga merupakan aspek penting yang mempengaruhi dinamika konflik ini.

Akar Konflik

Konflik Israel dan Palestina berawal pada akhir abad ke-19 ketika gerakan nasionalis Yahudi, yang dikenal sebagai Zionisme, mulai mengadvokasi pemulangan Yahudi ke tanah air mereka, yang saat itu berada di bawah kendali Kekaisaran Ottoman. Pada saat yang sama, nasionalisme Arab juga tumbuh di wilayah itu, dan bentrokan pertama antara kelompok-kelompok ini terjadi.

Ketika Inggris menguasai wilayah tersebut setelah Perang Dunia I, mereka mendukung pembentukan negara Yahudi melalui Deklarasi Balfour. Namun, Inggris juga menjanjikan kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Ketegangan semakin meningkat hingga pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan pemisahan wilayah tersebut menjadi negara Yahudi dan Arab.

Perang dan Pembentukan Israel

Pada tahun 1948, ketika Inggris meninggalkan Palestina, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya. Konflik bersenjata segera meletus antara Israel dan negara-negara Arab sekitarnya. Israel berhasil mempertahankan kemerdekaannya dan memperluas wilayahnya melampaui garis yang diusulkan oleh PBB.

Pendudukan Wilayah Palestina

Sejak perang tahun 1967, Israel telah menduduki wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza. Pendudukan ini telah menjadi sumber utama ketegangan, dengan Israel membangun permukiman di wilayah yang dianggap ilegal oleh masyarakat internasional.

Dukungan Negara-Negara Barat

Banyak negara Barat, terutama Amerika Serikat, memberikan dukungan kuat kepada Israel. AS telah menjadi sekutu utama Israel, memberikan bantuan ekonomi dan militer yang signifikan. Hubungan erat ini didasarkan pada nilai-nilai bersama seperti demokrasi dan keamanan regional.

Dukungan Barat terhadap Israel sering kali menjadi sumber kritik, terutama ketika datang ke perlakuan terhadap warga Palestina. Meskipun ada upaya diplomatik dari berbagai pihak untuk mencapai solusi damai, konflik terus berlanjut dengan tantangan yang sulit diatasi.

Kesimpulan

Sejarah konflik Israel dan Palestina mencerminkan perjuangan panjang dan rumit yang melibatkan faktor agama, etnis, dan politik. Dukungan negara-negara Barat terhadap Israel memainkan peran penting dalam dinamika konflik ini. Meskipun tantangan besar tetap ada, upaya untuk mencari perdamaian terus dilakukan oleh berbagai pihak di kawasan tersebut dan komunitas internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun