Mohon tunggu...
Rizki Rabbani
Rizki Rabbani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Guru

Bermain bola,membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perkembangan Demokrasi di Indonesia

21 September 2023   22:32 Diperbarui: 21 September 2023   22:39 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana seluruh rakyatnya berpartisipasi melalui wakilnya. Ini juga mencerminkan gagasan persamaan hak, kewajiban, dan perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Demokrasi berasal dari Yunani kuno dan memiliki prinsip-prinsip seperti persamaan hak, kebebasan berpendapat, ekspresi, berserikat, dan beragama.

Di Indonesia, pelaksanaan demokrasi menghadapi tantangan seperti politik uang, korupsi, dan ketidakadilan. Oleh karena itu, pendidikan demokrasi dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk memperkuat demokrasi di negara ini.

Demokrasi di Indonesia
Indonesia merupakan negara demokrasi. Sehubungan dengan perkembangannya, demokrasi di Indonesia terbagi menjadi empat masa. Berikut penjelasan tentang empat masa demokrasi di Indonesia:

1. Masa Pertama (1945-1950): Demokrasi Liberal/Parlementer, dengan peran kuat parlemen dan partai politik. Pemilu pertama diadakan pada 1955.

2. Masa Kedua (1959-1965): Demokrasi Terpimpin, di mana keputusan pusat berpusat pada satu pemimpin. Dimulai dengan Dekrit Presiden dan berakhir dengan peristiwa G30S pada 1965.

3. Masa Ketiga (1965-1998): Demokrasi Pancasila pada era Orde Baru, dengan Pancasila sebagai landasan demokrasi dan sistem presidensial.

4. Masa Keempat (1998-saat ini): Demokrasi Reformasi setelah berakhirnya Orde Baru, kembali ke prinsip dasar demokrasi. Indonesia menerapkan sistem demokrasi terbuka, partisipatif, dan mengalami banyak perubahan, dengan pemilihan umum yang dilaksanakan secara langsung dan rutin.

Demokrasi di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam perkembangannya hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun