bulan suci Ramadhan. Agenda yang dimaksud adalah Merti Pedukuhan atau biasa disebut dengan bersih bersih desa. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur masyakarat kepada sang pencipta atas apa yang telah diberikan. Karunia tersebut dapat berupa rejeki yang melimpah, keselamatan, ketentraman, serta keselarasan hidup di dunia. Masyarakat Jawa percaya ketika sedang dilanda duka dan musibah mendalam pun masih banyak hal yang perlu disyukuri. Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada sang Pencipta yang salah satunya seperti tradisi Merti Dusun Demen II (Temon 19/3/2023).
Dusun Demen II, Desa Demen, Kec. Temon, Kab. Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan agenda rutin yang diadakan setiap tahun dalam menyambut datangnyaPersiapan menjelang acara pendukuhan tentu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan agar perayaan pendukuhan kita bisa berjalan dengan sukses dan lancar. Terdapat banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum Hari H tiba, dari yang sederhana hingga yang rumit. Namun, jangan khawatir, artikel ini akan memberikan panduan tentang persiapan menyambut acara pendukuhan Yang Tidak Boleh Terlewat. Simak terus ya!
Persiapan menjelang acara pendukuhan sebenarnya akan cukup rumit jika Anda belum mengetahui persiapannya. Namun hal itu bisa diakali dengan mengikuti step by step yang dipaparkan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu disiapkan:
1. MEMBENTUK KEPANITIAAN
step pertama ini memang harus dilakukan. karena tanpa panitia pastinya acara tidak terstruktur. Mengatur jalannya acara mulai dari persiapan hingga acara selesai. Mengelola materi acara. Mempublikasikan acara yang direncanakan. Menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang diajak kerjasama demi terselenggaranya acara.
Penyelenggaraan pameran akan berjalan lancar bila ada pembagian tugas kepanitiaan secara jelas. Tujuannya agar masing-masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Umumnya, struktur kepanitiaan pameran terdiri dari panitia inti dan dibantu beberapa seksi. yakni terdiri dari
-Pembimbing
Tugas seorang pembimbing adalah untuk mengarahkan dan membimbing semua panitia
-Ketua
Ketua panitia adalah pemimpin penyelenggaraan. Ketua panitia bertugas untuk mencari jalan keluar jika ada permasalahan saat berlangsungnya kegiatan. Karena itu, seorang ketua harus mempunyai sikap jujur, tegas, bijaksana, dan sabar.
Tanpa ada ketua, anggota panitia lainnya tidak bisa berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik.
-Wakil Ketua
Wakil ketua membantu pekerjaan ketua agar tidak ada gangguan selama pelaksanaan acara.
Jadi, sikapnya juga harus jujur, tegas, bijaksana, dan sabar, serta punya rasa tanggung jawab.
-Sekretaris
Sekretaris punya tugas yang penting, yaitu membuat surat perizinan, undangan, notulen rapat, dan kegiatan surat menyurat lainnya.
Susunan jadwal rapat hingga berakhirnya acara juga disusun oleh sekretaris.
-Bendahara
Bendahara mempunyai tugas untuk mengatur penggunaan pendanaan dan mencari sponsor agar acara dapat berjalan lancar.
Bendahara juga membuat laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan yang benar.
-Seksi Publikasi dan Dokumentasi
Seksi ini bertugas untuk memberikan informasi kepada masyarakat dari sebelum sampai setelah acara diselenggarakan.
Oleh karena itu mereka akan mendokumentasikan hasil acara agar makin menarik perhatian masyarakat.
-Seksi Kesekretariatan
Seksi kesekretariatan adalah panitia yang membantu sekretaris untuk membuat dokumen tertulis, proposal, dan surat-menyurat.
-Seksi Usaha
Seksi usaha mempunyai kewajiban untuk membantu ketua mencari pihak sponsor untuk mendanai acara.
Sumber pendanaannya bisa berasal dari mana saja, agar biaya pelaksanaan acara dapat dipenuhi.
-Seksi Perlengkapan
Seksi perlengkapan tugasnya menyiapkan segala macam perlengkapan yang sekiranya akan dibutuhkan selama acara berlangsung.
-Seksi Konsumsi
Seksi konsumsi mempersiapkan dan menyediakan hidangan bagi para masyarakat dan panitia.
2. MEMBANGUN TENDA
dalam acara ini, membangun tenda adalah hal yang wajib dilakukan. Tentunya, jika dapat membuat tenda besi sendiri, biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih hemat.
3. MEMASAK
Beberapa hal menarik dari acara ini berupa adanya panitia yang terbagi tugas mereka masing-masing. Ada yang menjadi pemimpin dapur yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan jamuan makan selama acara berlangsung. Sekitar dua pekan sebelum acara dimulai panitia sudah mulai menghubungi warga untuk mengelola perjamuan acara.
Kemudian pemimpin dapur membentuk panitia kecil yang mempunyai tanggung jawab berbeda beda. Sebagai contoh untuk urusan menyediakan minuman teh dan kopi, memasak nasi, mencuci piring serta perabotan, menyiapkan air dan kayu bakar dikerjakan para bapak. Sedangkan para ibu meracik bumbu, memasak, belanja ke pasar dan sebagainya. itu sudah menjadi sebuah tradisi dimasyarakat.
4. NYUSUN GUNUNGAN YANG TERDIRI DARI APEM, SAYUR, BUAH, DAN PADI
Ruwahan atau nyadran adalah untuk menjadikan momentum guna menghormati para leluhur dan ungkapan syukur kepada sang pencipta. Masing-masing daerah di tanah jawa punya ciri khas kegiatan dalam tradisi ini. Sebagai masyarakat Yogyakarta, memiliki kegiatan masyarakat yang lekat. yang menjadi ciri khas adalah gunungan yang berisikan apem.
Tradisi ajaran masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan dimulai dengan membuat menu makanan dan minuman yang berisikan kue apem, kolak dan juga ayam ingkung secara bergotong royong oleh para warga masyarakat. Proses ini menjadi salah satu yang ditunggu dan memiliki antusiasme yang tinggi oleh warga.
"kami bersyukur kepada Allah SWT atas rahmat berupa limpahan segenap rejeki yang diberikan kepada kita. Baik yang berupa tanaman maupun kesehatan," kata mbah Rubiman, tokoh masyarakat mengungkapkan alasan digelarnya Merti Dusun.
Acara yang begitu meriah ini dimulai minggu pagi (19/3/2023), di awali dengan sambutan kepala desa serta beberapa tokoh masyarakat setempat, dilanjut dengan tari-tarian oleh anak-anak desa.
Tokoh yang diangkat dalam acara Merti Dusun ini adalah Hanoman dan Srikandi. Filosofi dari tokoh ini tentang sebuah tugas yang dilaksanakan dengan sesungguh hati untuk meraih keberhasilan.
Kirab gunungan hasil bumi, kirab ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua. Ada berbagai macam kreasi, gunungan apem, gunungan buah, gunungan sayur, dan gunungan padi. Warga masyarakat dusun jalan kaki mengarak 4 gunungan besar mengelilingi Dusun. Sejauh kurang lebih 4 kilometer.
Kepala dusun Sari Yutiningsih mengungkapkan, "Gunungan lanang dan wadon itu merupakan simbol dari kehidupan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini berpasang-pasangan. Ada laki-laki ada perempuan. Ada malam, ada siang. Ada bahagia, ada duka. Jadi gunungan ini merupakan simbol."
Terlihat ada kelompok Tani. mereka berkeliling kampung membawa alat-alat pertanian. Ada juga kelompok bersepeda, dengan sepeda mereka yang diriasi dengan cantik. Ada pembawa bakul dengan bakul yang diisi dengan sayur mayur.
Semangat Merti Dusun sangat kental dengan nuansa hari menyambut bulan Ramadhan. Terlihat dari keseruan para peserta kirab dari anak-anak hingga orang tua sangat senang dan penuh senyuman.
"Selain wujud syukur kepada Tuhan dan menyambut bulan suci Ramadhan, kemeriahan upacara adat Merti Dusun ini juga sebagai sarana  bagi masyarakat untuk melestarikan budaya nenek moyang kita," ujar Rohmat, tokoh masyarakat setempat.
Salah satu peserta kirab, Nayla Al-Kiftiyah, mengatakan sebagai generasi muda dirinya sangat tertarik untuk mengikuti dan terlibat langsung dalam acara Merti Dusun. Alasannya karana ingin melestarikan budaya.
Merti Dusun bagian dari perujudan rasa syukur, upacara merti desa acapkali juga terkait dengan ritual penghormatan kepada leluhur (nenek moyang), sehingga menghadirkan berbagai ritual simbolik terkait dengan tokoh dan riwayat yang diyakini menjadi cikal bakal keberadaannya sebagai pejuang dan babat alas Desa. Semuanya dilakukan dengan tetap memanjatkan doa dan permohonan kepada Yang Maha Kuasa demi keselamatan, ketentraman, kesejahteraan dan keselarasan hidup seluruh warga desa. Silaturahmi, kekeluargaan, guyub, rukun, gotong royong, kebersamaan, keakraban, tepa selira, dan harmonis adalah sebagian dari sederetan kosakata yang begitu tepat dan saling menjalin makna saat menggambarkan bagaimana suasana yang terpancar dari berlangsungnya tradisi merti Dusun Nglambur yang ada di Desa Sidoharjo Samigaluh. Hendaknya sangat perlu bagi kita sebagai generasi penerus bangsa yang sekarang sudah mulai mapan, untuk tetap melangsungkan adat dan istiadat nenek moyang kita, dengan prespektif tetap menyembah dan meminta kepada-Nya. Karena jika kita tidak mulai menahan, memperkuat kebuadayaan kita sendiri, maka lambat laun tidak ada lagi upacara adat yang bernama Merti Dusun. Kelak hanya akan menjadi bagian dari cerita/nama saja.
Budaya ini sangat penting untuk dilestarikan agar tidak hilang dari masa ke masa. Kita harus mengenalkan budaya ini seluas-luasnya agar dapat dikenal dan menjadi tradisi yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H