Mohon tunggu...
Rizki Nurianjaya
Rizki Nurianjaya Mohon Tunggu... Akuntan - Suka Merenung

Ingin berkontribusi, supaya tidak useless rizkinurianjaya@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan Bulan Juni yang Bijaksana

28 November 2022   20:06 Diperbarui: 28 November 2022   20:13 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Jejak kaki adalah gambaran kenangan masa-masa ketika bersama memadu kasih. Namun ia juga menyadari ketika memadu kasih pun ada kekhawatiran dalam hatinya. Khawatir tentang apa boleh ditafsir masing-masing, atau bisa dikaitkan dengan pengalaman dan konteks hidup pembaca. 

Tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

Kita masuk di bait ke tiga : 

Kata 'arif' biasanya bersanding dengan kata 'bijaksana' menjadi frasa untuk menekankan maknanya. Kata yang tak terucapkan berarti adalah perasaan yang tidak ia ungkapkan mirip dengan bait pertama tentang merahasiakan. Pesan yang ingin disampaikan kurang lebih tidak jauh berbeda dengan bait pertama hanya menjadi penekanan dan membuat bait puisi lebih estetik dengan penegasan. Penulis ingin menceritakan tentang perasaan yang ada dalam hati namun tak terkatakan. 

"Aku tidak akan mengingkari jika sampai saat ini menyimpan keinginan namun aku tidak memaksakan kehendak, untuk itu aku merelakan".

Dalam tulisan ini saya menafsirkan sajak 'Hujan Bulan Juni' dari sudut orang yang jatuh cinta. 

Jika mengalihkan sudutnya dari jatuh cinta pada renungan kehidupaan, saya mengartikan : dalam banyak situasi kita sering mampu mengendalikan, berkuasa atau bahkan bisa memaksa segala sesuatu sesuai dengan kehendak diri. Namun, alih-alih menuruti kehendak, pilihan yang diambil justru kebalikannya menahan diri demi melakukan tindakan yang benar dan adil. 

Saya memberanikan diri menyimpulkan paragraf di atas sebagai arif dan bijaksana yang juga berisi ketabahan.

Tangerang 28 November 2022

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun