Mohon tunggu...
Rizki Nurianjaya
Rizki Nurianjaya Mohon Tunggu... Akuntan - Suka Merenung

Ingin berkontribusi, supaya tidak useless rizkinurianjaya@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sulit bagi Fans Arsenal untuk Tidak Berharap pada Emile Smith Rowe

19 Januari 2022   16:50 Diperbarui: 21 Januari 2022   11:51 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disclaimer: Semua yang termuat dalam tulisan berikut adalah pendapat pribadi

Sejak pertama menyaksikan penampilannya bersama Arsenal, saya sudah jatuh hati pada gerak tubuh dan sentuhan pertama dari pemain muda berambut pirang itu. 

Caranya menerima bola mengingatkan saya akan gelandang tengah andalan Arsenal pada periode lalu Santi Cazorla, dia biasa mengarahkan tangan ke belakang untuk mengantisipasi lawan sembari membungkukkan badan. 

Dalam sepersekian detik kemudian mengubah pandangan ke arah sebaliknya lalu melihat posisi rekan setim yang punya ruang bergerak kemudian memberikan umpan untuk menciptakan peluang. Emile Smith Rowe namanya, pemain yang jadi tumpuan masa depan banyak fans Arsenal.

source : bolasport
source : bolasport
Rekan-rekan setimnya di Arsenal seringkali memanggilnya Kevin, karena parasnya yang mirip gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne. 

Meskipun saya tidak keberatan jika ia nanti akan mencapai level De Bruyne, saya pikir (sebenarnya lebih ke mimpi) Emile ini akan menjadi sosok Fabregas+Santi Cazorla yang hadir dalam satu pribadi untuk memimpin lini tengah Arsenal beberapa tahun kedepan. 

Usianya demikian muda, sangat nampak dari wajah dan cara berbicara di depan kamera nampak malu-malu apalagi ditambah kebiasaan membenarkan posisi rambutnya, persis mewakili usianya yang baru 21 tahun. 

Akan sangat kontras jika dia sudah ada di tengah lapangan dan bertanding, ia demikian dewasa dan hampir selalu mengambil keputusan tepat. 

Emile nyaman saat menguasai bola, ia tak sembarang melakukan dribel juga enggan bertele-tele sehingga menghasilkan alur umpan yang lancar. 

Melakukan gerakan dan umpan yang sederhana justru menjadi kekuatannya di tengah lelahnya fans menunggu keajaiban Nicolas Pepe yang selama ini melakukan kebalikan dari Emile. 

source : idn times
source : idn times

Sempat beberapa kali menjadi starter di musim ini dengan pola 4-4-2 Emile tampil cukup moncer di sisi kiri serangan Arsenal.

Seringkali ia berkombinasi dengan Aubameyang dan memanfaatkan celah untuk melakukan tembakan dari lini ke 2 yang beberapa kali membuahkan gol. 

Penampilannya yang menunjukkan grafik ke atas kemudian stabil sehingga membuahkan debut pemanggilan ke skuad Inggris pada November 2021 lalu. 

Menurut saya pribadi Gareth Southgate adalah pelatih yang senang memanggil pemain dengan spesialisasi tertentu, potensi dan sesuatu yang spesial saya yakin juga dilihatnya dalam diri Emile. 

Media Inggris memuji dan menggemakan cerita pemanggilan anak muda ini, meskipun memang telah menjadi tradisi pemanggilan pemain baru akan berujung over attention. 

Sebagai fans Arsenal yang semakin jarang mengirimkan pemain ke timnas, saya minta kepada fans lain untuk tidak menghina euforia kami merayakan ini.

Akhir-akhir ini skema permainan Arsenal memang berubah, absennya Auba karena masalah indisipliner membuat Arteta mengubah komposisi pemain di lapangan. 

Pos kanan yang telah reguler diisi oleh  Bukayo Saka, ditambah Odegaard yang dibeli Arsenal dari Real Madrid awal musim ini dipasang sebagai playmaker mendampingi Lacazette yang memimpin lini depan sedangkan sayap kanan diisi Martinelli yang juga sedang dalam performa menawan. 

Emile Smith Rowe mulai tergeser dan sering menghuni bangku cadangan, dan masuk sebagai pemain pengganti. Itu saja cukup membuat dia menciptakan peluang yang membuahkan gol. 

source : transfermarkt
source : transfermarkt

Nampak amat wajar jika fans Arsenal menaruh harapan pada sosok anak muda ini, telah seringkali kami dikecewakan oleh rising star layaknya Wilshere, Walcott, Oxlade-Chamberlain dan terakhir Hector Bellerin. 

Mentalnya memang belum teruji, tetapi dari keberaniannya meminta nomor punggung 10 di usia sekarang menjadi salah satu tanda keberanian memikul tanggungjawab yang besar. 

Kami hanya berharap penampilannya semakin konsisten dan menjadi pemain yang dewasa di dalam atau luar lapangan, mengalami puncak karier di Arsenal dan bertahan sampai pensiun.

Potensi dan bakatnya sangat bisa mengarah ke level top jika kesempatan dan lingkungan sekitar mendukungnya, niscaya impian kami menjadi nyata dan bukan semata harapan kosong. 

Kalau keinginan menjadi juara Premier League sekarang kurang realistis, boleh lah kami merayakan hal-hal sederhana seperti ini untuk mencari kebahagiaan dari sudut kecil, memelihara asa sehingga selalu punya alasan menonton klub kesayangan kami setiap pekan. 

Tangerang, 19 Januari 2022
Salam
Rizki Nurianjaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun