Mohon tunggu...
Rizki Nurianjaya
Rizki Nurianjaya Mohon Tunggu... Akuntan - Suka Merenung

Ingin berkontribusi, supaya tidak useless rizkinurianjaya@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

John Mayer yang Takut Naik Kereta

3 Juni 2021   23:38 Diperbarui: 4 Juni 2021   00:11 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Discalimer : Tulisan ini adalah pendapat pribadi saya               

               Tumbuh dan mengenal musik Indonesia sebagai perkenalan, saya sangat awam dengan musik barat. Secara tidak langsung keterbatasan teknologi dan minimnya jalur informasi, memaksa saya sebagai anak kampung untuk memiliki taste musik Indonesia layaknya mengenal bahasa ibu. Baru tahun 2010 saya mulai coba-coba mendengarkan lagu barat karena pengaruh teman-teman SMA. Mulai dari Greenday, Hobastank sampai Bon Jovi, saat itu mainstream didengarkan dan terlihat keren meskipun arti liriknya tidak paham hehehe. 

                                                                                                                              sumber: antaranews.com

               Masa kuliah tahun 2012an, ketika akses internet dan lingkungan pertemanan menjadi lebih beragam, sampailah saya pada suatu masa John Mayer menjadi salah satu musisi untuk referensi. Orangtua John yang adalah pengajar, pernah membawa anaknya untuk konseling psikiater karena sangat gila dengan gitar (jika jadi oragtuanya mungkin saya, hal sama mungkin akan saya lakukan). Kini kegilaan itu terbukti jadi jalan hidup John sebagai musisi yang berpengaruh kuat pada awal abad ke 21 ini. Salah satu lagu John yang mengagumkan adalah Stop This Train, bagi saya lagu ini memiliki kekuatan pada lirik.   

No, I'm not colorblind

I know the world is black and white

I try to keep an open mind

But I just can't sleep on this tonight

wikipedia-60b905048ede4876c1436912.jpg
wikipedia-60b905048ede4876c1436912.jpg
                                                                                                                          sumber: wikipedia.org

                  Bait pertama ditulis dengan gaya pantun yang mengandung rima A-B-A-B, dua baris awal bercerita tentang kepolosan manusia yang beranjak dewasa, naif dan keras kepala bahwa ia tidak buta. Pada bait selanjutnya malah pengakkuan matanya hanya bisa melihat hitam dan putih, seolah menjadi kontradiksi baris sebelumnya namun mengandung kejujuran dalam memotret realita hidup. Sangat menarik bagi saya karena kedua baris itu justru adalah bahasa yang tepat untuk menarasikan hidup manusia menuju dewasa. Mantan kekasih Taylor Swift ini amat jenius dalam menyampaikan kenyataan hidup yang gelisah, menuangkannya dalam sebuah lirik lagu.

Stop this train

I want to get off and go home again

I can't take the speed it's moving in

I know I can't

But honestly, won't someone stop this train?

              John berusia kira-kira 29 waktu itu, dimana dalam siklus hidup manusia memasuki yang sering disebut mid life crisis. Saya percaya John mewakili ketakutan banyak orang di fase hidup yang sama (mungkin saya sedang mengalaminya sekarang *emot nangis*), memiliki tanggungjawab dan tuntutan sosial untuk hidup semakin dewasa, seperti mau berteriak minta tolong. Pada saat yang sama hal itu sebenarnya mustahil, tak bisa mengingkari kenyataan bahwa dia tidak mampu mengimbangi cepatnya waktu berjalan dan ingin kembali 'pulang', meskipun sesungguhnya tidak tau rumah yang sesungguhnya dimana.

Don't know how else to say it
Don't want to see my parents go

I'm so scared of getting older
I'm only good at being young
So I play the numbers game
To find a way to say my life has just begun

sumber: detik.com
sumber: detik.com
               Jelas ia butuh sosok yang bisa diandalkan sebagai tempat bernaung dan berlindung, orangtua jadi sosok paling tepat untuk mewakili itu. Seakan mengatakan naluri manusia mengarahkan ia pada pelarian diri dari ketakutan.  John menyebut pelariannya ini sebuah permainan selagi muda. Melihat jejak perjalanan cintanya dengan banyak aktris Hollywood, dengan berani saya menyimpulkan pada bagian hidup inilah John menamakannya permainan. Tetapi masih pertanyaan besar, apakah ketakutan John telah hilang ketika ia bermain? Saya yakin tidak.

Had a talk with my old man
Said, "Help me understand"
He said "Turn 68, oh, you'll re-negotiate"

                Entah benar atau tidak pernah berdiskusi dengan ayahnya (saya curiga itu hanya khayalan dalam petualangannya di dunia pikir) karakter my old man menjadi personifikasi yang ia pakai untuk jadi 'pribadi' yang menyampaikan nasihat bijak. "Hidup sesungguhnya pada suatu titik (ditulis 68 tahun), akan dengan sendirinya banyak menyesuaikan dengan keadaan yang tidak ideal".

                Seperti tulisan saya sebelumnya saya minta maaf jika ada kesalahan dalam mengutip atau menulis, khususnya pihak (Mas John, pasti gak ngerti saya ngomong apa) yang saya sebutkan kurang tepat. Saya bersedia berkomunikasi, dikoreksi dan memperbaiki.

Tangerang, 3 Juni 2021

Salam

Rizki Nurianjaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun