Badanku terasa sangat pegal sambil memegang pinggang, aku mulai perlahan membuka kedua mata ku.
Terduduk di atas pelataran yang sangat luas. Aku memandangi sekitar, dunia yang sebelumnya telah berubah. Nampak sebuah suasana sunyi, berlangit cenderung oranye dan banyak kabut menutupi pandangan.
“Aku berada dimana, tempat apakah ini? Apakah aku berada di dunia lain?” dalam batin ku, sembari mengerakkan tubuh untuk berdiri.
Nampak dari sisi kejauhan bayangan orang tua besar bersenjata dan menunggangi kuda datang ke arah ku.
“Hey nak! Ambil senjata mu, dan ganti baju lusuhmu itu!” ucap orang itu, sambil melemparkan pedang dan pakaian perang ke arahku.
“Cepat Pakailah!” sambil mengacungkan jari telunjuk ke arahku.
Aku mengira dia hanya bercanda, dengan wajahku yang terheran-heran dan mulut sedikit ternga-nga. Aku bertanya kepadanya.
“Kamu siapa Pak tua? dan aku berada dimana?” kupandangi dengan dagu terangkat keatas, karena dia sosok bertubuh tinggi besar dariku.
“PAKAI SAJA!!! nanti aku jelaskan!” dia berteriak di depan wajah ku.
Orang itu berbicara selalu membentak kepadaku seakan ingin cepat-cepat aku menurutinya.
Tanpa pikir panjang ku ambil perlengkapan perang itu dan memakainya, baju yang sedikit ketat berlapis besi dan sebuah pedang panjang sudah ku kenakan seperti layaknya kesatria.