Aku terkejut merasa silau seperti orang terkena lampu sorot yang amat terang, seketika langsung saja aku tutupi sinar itu dengan kedua telapak tanganku.
Dalam keadaan yang masih terkejut, di kelas yang sunyi itu terdengar suara “DOG DOK DOGH!!!” seperti orang memukulkan sesuatu ke tembok dengan sangat keras.
Merasa kaget dan penasaran, diriku langsung berlari tanpa menyangking tas dan membawa batu yang masih tergenggam itu ke luar kelas. Menengok ke kanan ke kiri mencari siapa orang rusuh itu dan dari mana asal suara itu(?)
Suara “DOG DOK DOGH!!!” itu terdengar kembali, dengan rasa sedikit takut aku mulai mendekati asal suara itu yang mengarah ke kantin sekolah.
Sesampainya didekat kantin aku melihat tidak ada orang-orang yang mencurigakan, hanya ada bapak penjaga sekolah dan ibu kantin yang sedang membereskan dagangannya.
Ibu kantin itu malah bertanya kepadaku seakan-akan beliau tidak mengetahui apa yang barusan terjadi.
“Eh, Kamu kenapa masih disini? Kan sudah jamnya pulang sekolah,” ucap ibu kantin yang terkejut akan kedatanganku.
“Tidak, tidak kenapa-napa buk. Cuman tadi aku mendengar suara keras dari tempat ini” aku menggeleng heran, dan melihat sepertinya ibu ini tidak mendengar suara tadi.
Dengan tangan masih megenggam batu itu, aku mulai berjalan membalikan badan meninggalkan kantin. Setelah lima langkah aku tapakkan suara itu lagi-lagi terdengar “DOG DOK DOGH!!!”, reflek saja aku membalikan badan dan mendekati lebih dekat suara itu.
Tanpa menghiraukan ibu kantin yang sedang sibuk aku mendekati ke arah samping pojok bangunan kantin yang berukuran 4x4 meter itu .
“Suara itu mengarah kesini. Tapi tidak ada apa-apa, dan kenapa ibu itu tidak mendengarnya..” suara hatiku yang bertanya-tanya.