Mohon tunggu...
Rizki Nisfi Ramdhini
Rizki Nisfi Ramdhini Mohon Tunggu... -

Saya Rizki Nisfi Ramdhini, Pernah kuliah di Universitas Sebelas Maret di Surakarta, hobi membaca, menulis, kuliner, cita-cita ingin menjadi dosen dan peneliti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khasiat DiBalik Rasa Pahit Pare

14 Januari 2015   12:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_390636" align="alignleft" width="150" caption="Buah Pare"][/caption]

Momordica charantia L. atau dikenal dengan "pare" adalah sejenis sayuran yang mempunyai ciri khas berupa rasa yang pahit. Oleh karena itu jenis sayuran ini masih dinilai kurang diminati oleh masyarakat umum. Namun, bukan berarti tidak ada yang sama sekali tidak menyukainya. Disebagian besar lainnya justru menyukai sensasi rasa pahit dari pare terkait fakta bahwa dibalik rasa pahit tersebut menyimpan segudang khasiat untuk kesehatan.

Tanaman pare banyak tumbuh di daerah tropis. Secara morfologi, tanaman pare memiliki karakteristik diantaranya batang berbulu kasar, daun berbentuk jantung, berlekuk 5–7 dengan permukaan kasar, bunga berwarna kuning muda, buah berwarna hijau muda hingga merah muda dan memiliki panjang sekitar 8 – 14 cm, memiliki kutil tajam atau tumpul berbentuk bundar, panjang atau bengkok. Jika telah matang akan pecah dan daging terlihat merah dan lembek.

Kandungan secara ilmiah buah pare pada setiap 100 gram adalah energi: 29 kal, protein: 1,1 g, lemak: 0,3 g, karbohidrat: 6,6 g, serat: 1,5 g, kalsium: 45 mg, fosfor: 64 mg, zat Besi: 1,4 mg, vitamin A: 180 IU, vitamin B1: 0,08 mg, vitamin C: 52 mg, air: 91,2 g.

Manfaat Pare untuk Kesehatan:

1. Membantu pengobatan diabetes

Hal ini terkait kandungan pare yakni charntin, yang merupakan peptida yang menyerupai insulin dan alkaloid. Semua komponen tersebut secara aktif dapat menurunkan kadar gula darah. Pare juga diketahui dapat membantu mencegah lonjakan penurunan insulin dengan jalan mengatur penggunaan gula dalam metabolisme tubuh yang diperoleh dari asupan makanan. Hanya saja karena kandungan pare bersifat hipoglikemik kuat, pare tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat lain yang berfungsi menurunkan gula darah. Hal ini karena dapat menyebabkan kurangnya gula darah secara berlebihan, dan justru dapat membahayakan tubuh.

2. Membantu pengobatan wasir

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa khasiat anti inflamasi yang dimiliki pare diketahui mampu meringankan gejala wasir, yakni mengurangi peradangan, rasa sakit dan pendarahan pada gejala wasir.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Pare mengandung banyak zat antioksidan yang diketahui dapat memperkuat mekanisme pertahanan tubuh dari penyakit. Antioksidan yang terkandung akan menangkal radikal bebas, atau senyawa berbahaya yang dilepaskan selama metabolisme sel. Dengan mengkonsumsi pare secara rutin, maka akan berpeluang untuk bertahan melawan penyakit seperti serangan jantung, gagal ginjal, dan kerusakan hati yang berkaitan dengan radikal bebas.

4. Mencegah kanker

Antioksidan dalam pare juga dapat membantu menghancurkan radikal bebas penyebab penyakit kanker. Para ahli telah menemukan bahwa pare dapat bertindak sebagai agen anti tumor dan anti karsinogenik. Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya korelasi positif antara mengkonsumsi pare dengan pencegahan atau pengurangan pertumbuhan tumor ganas seperti kanker serviks, kanker prostat, dan kanker payu-dara. Hal itu dikarenakan kemampuan pare untuk menginduksi apoptosis sel kanker. Namun studi tersebut masih terus dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang sifat-sifat anti kanker dari buah pare, serta jenis-jenis pasien dengan kanker apa yang bisa diuntungkan.

5. Membantu penyakit pernapasan

Beberapa studi terkait buah pare telah menunjukkan akan kemampuan pare dalam meringankan pasien yang mengalami penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan demam (rhinitis). Hal tersebut dikarenakan kandungan alami pare seperti  anti-histamin, supresan, anti inflamasi, ekspektoran, dan sifat antivirus yang menjadikan pare sebagai pendorong ideal untuk kesehatan pernapasan.

6. Menurunkan berat badan

Pare merupakan sayuran yang direkomendasikan untuk menurunkan atau menjaga kestabilan berat badan. Dalam secangkir pare memiliki 16 kalori sehingga mampu mengontrol nafsu makan dan membuat cepat kenyang.

7. Membantu pengobatan HIV

Pare mengandung protein alpha-momocharin atau MAP 30 yang diketahui mampu membatasi perkembangan HIV.

8. Kecantikan

Vitamin C yang dikandung oleh pare dapat membantu dalam memelihara kecantikan, selain itu dampak buruk dari sinar ultraviolet juga dapat dicegah dengan mengkonsumsi  pare.

Buah pare saat ini dimanfaatkan untuk sayuran atau pengobatan. Di wilayah Asia Timur seperti Jepang dan Korea, buah ini lebih familiar sebagai obat. Sedangkan dibeberapa Negara lain seperti India dan Indonesia, pare lebih banyak dikonsumsi dalam bentuk masakan dengan cara ditumis, lalapan atau sebagai bahan untuk gado-gado. Dalam kesempatan kali ini, saya akan berbagi pengalaman untuk mengolah buah pare sebagai sayur tumis pare bumbu pedas.

[caption id="attachment_390641" align="alignleft" width="300" caption="Sayur Tumis Pare"]

142118845461282242
142118845461282242
[/caption]

Bahan-Bahan:

1. Buah pare 500 gram dibuang isinya lalu diiris tipis-tipis, cuci bersih (Option: dapat sedikit menghilangkan rasa pahit pare yang berlebihan dengan garam lalu dicuci bersih).

2. Bawang merah 7 siung

3. Bawang putih 5 siung

4. Cabe merah 4 buah

5. Cabe rawit 6 buah

6. Lengkuas dimemarkan

7. Jahe  1 ruas jari dimemarkan

8. Kemiri 1 buah

9. Daun salam 1 lembar

10. Gula merah

11. Udang sebagai campuran

12. Garam secukupnya.

13. Penyedap rasa secukupnya

Cara Membuat:

1. Haluskan bumbu-bumbu lalu tumis hingga harum.

2. Masukkan lengkuas, jahe, daun salam

3. Masukkan udang aduk rata

4. Masukkan pare aduk rata

5. Tambahkan sedikit air

6. Tambahkan gula merah, garam, penyedap rasa secukupnya

7. Masak hingga pare empuk dan matang

8. Angkat dan hidangkan.

=Selamat mencoba=

http://nisfieagassy88.blogspot.com/2015/01/khasiat-dibalik-rasa-pahit-pare.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun