Tak terasa sudah hampir dua tahun saya menghabiskan masa-masa kuliah saya, di dalamnya terdapat berbagai pengalaman baru yang telah terukir di ingatan. Salah satunya saat  mengikuti mata kuliah Kewarganegaraan, di matkul ini saya di ajar oleh seorang dosen yang cukup unik, terutama dalam metode pembelajarannya yang berbeda dari dosen-dosen lain yang sudah pernah saya temui. Beliau lebih menekankan kepada para mahasiswanya agar lebih berani dan tidak malu dalam bersosialisasi kepada masyarakat luas.
      Di semester satu beliau juga pernah mengajar saya pada matkul Pancasila, pada saat itu metode pembelajarannya dengan cara, beberapa teman-teman saya mempresentasikan materi yg telah di tentukan kemudian beliau memberi penjelasan tambahan berhubungan dengan materi tersebut. Selain itu beliau juga memberikan tugas untuk menulis artikel tentang materi tersebut yang kemudian di uplode ke kompasiana,
 lalu link kompasiana artikel tersebut di sebar luaskan ke sosial media masing-masing. Saat pertama kali menulis artikel, saya sangatlah kesulitan karena memang tidak terlalu terbiasa menulis, di tambah apabila menguplode di kompasiana ada batasan berapa persen di perbolehkan melakukan plagiat, kalau tidak salah 20% saja di perbolehkan menyalin di internet.Â
Sungguh merupakan suatu tantangan baru untuk saya yang tidak terbiasa menulis, namun meskipun begitu alhamdulillah saya bisa melewati semester 1 dengan cukup baik.
      Dengan bergantinya semester maka muncullah tantangan baru, dan entah kenapa pada semester ini saya mulai muncul penyakit-penyakit malas di bandingkan semester 1 yang hampir tidak ingin untuk malas walaupun sebentar saja, tapi meskipun begitu saya terus berusaha untuk melawannya, karena semakin menunda-nunda tugas maka tugas akan semakin menumpuk dan akan lebih memberatkan pada akhirnya saat sudah mepet deat line.
      Di semester 2 ini beliau mengajar mata kuliah kewarganegaraan, jujur selama perkuliahaan saya hampir tidak terasa melewatinya. Karena memang beliau setiap mata kuliah selalu memberi tugas agar melakukan wawancara di berbagai tempat yang kemudian hasil wawancaranya di tulis menjadi sebuah artikel, lalu di uplode ke kompasiana dan link kompasiana di bagikan di berbagai sosial media masing-masing.Â
Di sini dapat di lihat bahwa beliau selain ingin mengembangkan keahlian mahasiswanya dalam menulis, beliau juga ingin mengembangkan keahlian mahasiswanya dalam bersosialisasi dengan masyarakat luas.
      Pada tugas pertama, beliau menugaskan agar mewawancara salah satu dari teman satu kelas saya, agar mengetahui sudah seberapa kenal saya dengan teman satu kelas, karena akan aneh jika meskipun sudah hampir 1 tahun lebih belajar bersama masa tidak kenal satupun teman sekelas.Â
Pada awal wawancara saya sedikit kesulitan karena menurut pendapat teman yang saya wawancara dirinya tidak memiliki sesuatu yang unik atau yang menarik untuk di ceritakan, al hasil saya harus menggali masa lalunya saat masih bersekolah di SD, SMP, dan SMA.
      Kemudian pada tugas berikutnya, saya di tugaskan untuk mewawancarai kedua orang tua, mewawancarai ibuk untuk tugas pertemuan kedua dan mewawancarai ayah untuk tugas pertemuan ketiga.Â
Pada tugas yang ini dapat di bilang cukup mudah karena kedua orang tua saya tentunya memiliki banyak sekali pengalaman yang pastilah cukup banyak, terutama ayah saya, sampai saya hanya menulis cerita beliau kebanyakan pada saat ayahku masih kecil. Dan tentunya di dalam wawancara tersebut saya dapat mengetahui perjuangan dan usaha keras kedua orang tua saya saat masih muda dulu.