Pernahkah kamu melihat dinding di suatu gedung mengalami retak-retak yang cukup parah? Setelah itu mungkin ada pertanyaan yang muncul apa sih yang menyebabkan keretakan pada dinding beton tersebut? Artikel kali ini akan membahas macam-macam penyebab retak pada struktur beton. Retaknya dinding beton banyak disebabkan oleh beberapa hal, dan berikut ini adalah beberapa penyebab retaknya  struktur beton.
- Perencanaan yang kurang
Ketika ingin membangun sebuah gedung pasti dilakukan langkah perencanaan, perencanaan ini bertujuan untuk membangun gedung sesuai dengan yang diharapkan. Namun terkadang hasilnya masih ada yang kurang, untuk itu diperlukanya pengujian dan koreksi, kekurangan dalam perencanaan bisa disebabkan beberapa hal diantaranya salah dalam pengambilan data, kekeliruan dalam menghitung dll. Sehingga dapat mempengaruhi pemilihan ukuran struktur beton, ukuran dan jumlah besi, serta kualitas beton. - Pembebanan yang terlalu cepat
Biasanya beton tanpa campuran khusus akan optimal kekuatanya pada umur 28 hari, dan artinya sebelum umur tersebut belum dapat menerima beban maksimal dan apabila terjadi pembebanan diluar kapasitas beton ada kemungkinan akan terjadi keretakan bahkan patah. - Cetakan beton yang kurang kuat (Bekisting)
Terjadinya lendutan diluar batas maksimal yang disebabkan oleh kurang kuatnya cetakan dapat berakibat retak atau patah pada beton. Untuk itu dibutuhkan cetakan yang kuat jika ingin mendapat beton yang optimal. - Pengawasan yang kurang
Pentingnya pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan beton bertulang, contohnya dalam memastikan bahan yang digunakan sesuai spesifikasi dan perencanaan, alat-alat pendukung, dan kualitas beton sudah sesuai dengan rencana. - Terjadi bencana alam
Terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami dan bencana lainya dapat mempengaruhi kondisi beton, bisa saja beton mengalami retak sehabis terkena bencana tersebut.
Untuk mendeteksi keretakan pada beton dapat dilakukan dengan menggunakan metode ultrasonic pulse velocity, metode ini menggunakan tiga cara dalam pengujian beton yaitu dengan cara direct, semi direct dan in direct. Metode UPVT menggunakan alat yang bisanya disebut alat PUNDIT Test atau UPV Test, alat ini akan mendeteksi adanya retak dengan menggunakan 3 cara tersebut, nantinya data keretakan dapat diolah dan diteliti untuk dilakukan langkah perbaikan pada beton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H