Jepara - Di masa pandemi Covid 19 membuat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus selalu berinovasi. Tujuannya produk yang dibuat tetap diterima pasar. Melalui kegiatan KKN, mahasiswa KKN Unisnu kelompok 19 melakukan pendampingan UMKM Keripik Tempe dan Kedelai Ibu Yuni yang berada di Desa Kauman Rt 3 Rw 1 Kecamatan Kauman Kabupaten Jepara.Â
  Keripik Tempe dan Kedelai Ibu Yuni biasanya dijual dengan harga lima ribu rupiah dalam bentuk kemasan. Dan dipasarkan di sekitar Desa Kauman.Â
  Karena dirasa masih terdapat kekurangan khususnya dalam kemasan dan pemasaran,  mahasiswa KKN Unisnu kelompok 19 memperkenalkan pengemasan dengan alat kontak listrik dimana membantu kemasan agar lebih rapat sehingga kualitas keripik dapat terjaga. Alat ini sebagai ganti dari staples yang kurang efektif sebagai alat penutup kemasan. Kemasan keripik yang awalnya belum memiliki merk, diberi label produk berupa stiker di kemasan luar agar produk dapat lebih dikenal.Â
  Selain itu, mahasiswa KKN Unisnu kelompok 19 melakukan pendampingan bagaimana menjual produknya secara online. Karena selama ini produk  yang dihasilkan hanya dipasarkan dilingkungan sekitar saja. Harapan dari pendampingan tersebut untuk dapat meningkatkan pendapatan lewat pemasaran online.Â
  "Pendampingan UMKM Keripik Tempe dan Kedelai Ibu Yuni ini selain bertujuan untuk membantu pelaku usaha agar tetap menjaga eksistensi usahanya di tengah pandemi covid 19 juga bertujuan agar mahasiswa KKN Unisnu kelompok 19 mendapat pengalaman yang nantinya dapat Implementasikan." Ujar Rizki Muhammad Triaji koordinator kelompok 19 KKN Unisnu.Â
  " Senang sekali terlibat dengan adanya pendampingan ini saya dapat mengetahui banyak hal agar usaha saya dapat berkembang." Ujar Wahyuningsih pemilik usaha Keripik Tempe dan Kedelai Ibu Yuni.Â
  Dr. H. Samsul Arifin. SE., M.M selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN Unisnu kelompok 19 menuturkan "Dengan adanya pendampingan yang dilakukan mahasiswa, harapannya dapat memberikan dampak positif terhadap berkembangnya usaha Keripik Tempe dan Kedelai Ibu Yuni."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H