Mohon tunggu...
Rizki Mohammad Kalimi
Rizki Mohammad Kalimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Metamorfosis

Rizki Mohammad Kalimi, adalah pribadi yang tertarik dan konsen pada bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Penilaian Kinerja untuk Membangun SDM Berkualitas dan Berdaya Saing

12 November 2024   11:17 Diperbarui: 12 November 2024   11:39 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Rizki Mohammad Kalimi, Mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 

Di era persaingan global, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor krusial bagi keberhasilan organisasi dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Banyak organisasi menyadari bahwa penilaian kinerja yang efektif bukan hanya untuk mengevaluasi hasil kerja, namun juga berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi potensi pengembangan karyawan. Namun, gap masih ditemukan dalam proses penilaian yang sering kali hanya berfokus pada hasil akhir tanpa memperhatikan aspek pengembangan kompetensi. Oleh karena itu, proses penilaian kinerja yang komprehensif dan strategis diperlukan untuk membentuk SDM berkualitas dan berdaya saing tinggi. Adapun strateginya dalam penilaian kinerja sebagai berikut:

Pertama, Menentukan Tujuan Khusus Penilaian Kinerja. Menetapkan tujuan khusus dalam penilaian kinerja adalah langkah awal untuk memastikan bahwa penilaian berjalan efektif dan terarah. Tujuan ini mencakup peningkatan produktivitas, pengembangan keterampilan, dan pemetaan karier karyawan. Dengan merumuskan tujuan yang jelas, organisasi dapat menyelaraskan ekspektasi kerja dengan target jangka pendek maupun jangka panjang yang telah ditetapkan, sehingga proses penilaian kinerja tidak hanya fokus pada hasil kerja, namun juga memberikan nilai tambah bagi pengembangan SDM secara berkelanjutan.

Kedua, Menentukan Tugas yang Harus Dilakukan dalam Pekerjaan (Analisis Jabatan). Analisis jabatan membantu mengidentifikasi tugas-tugas utama serta keterampilan yang dibutuhkan untuk setiap peran dalam organisasi. Proses ini penting untuk memastikan bahwa setiap karyawan memiliki deskripsi tugas yang jelas sesuai dengan ekspektasi dan tuntutan jabatan mereka. Dengan pemahaman yang jelas terhadap tugas yang harus dilakukan, organisasi dapat mengarahkan karyawan untuk mencapai hasil optimal, serta menyiapkan mereka dalam menjalani penilaian kinerja yang lebih objektif dan sesuai sasaran.

Ketiga, Memeriksa Tugas yang Dilakukan. Memantau pelaksanaan tugas secara berkala memastikan bahwa setiap tugas yang dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Proses ini memungkinkan pengelola atau manajer untuk melakukan penyesuaian apabila ditemukan hambatan atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas. Pemeriksaan ini juga memberi gambaran awal mengenai kinerja karyawan yang bisa menjadi bahan evaluasi dan pengambilan keputusan untuk perbaikan di masa depan.

Keempat, Menilai Kinerja. Proses menilai kinerja bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian kerja karyawan berdasarkan indikator yang telah disepakati. Penilaian ini mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif, seperti produktivitas, keterampilan, dan perilaku. Dengan metode penilaian yang transparan dan objektif, organisasi dapat memberikan gambaran yang akurat terhadap kinerja karyawan, sekaligus menentukan kebutuhan pelatihan atau program pengembangan untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas mereka.

Kelima, Membicarakan Hasil Penilaian dengan Karyawan. Setelah menilai kinerja Menyampaikan hasil penilaian kepada karyawan penting untuk menciptakan komunikasi yang terbuka dan membangun motivasi. Dalam sesi ini, manajer memberikan umpan balik mengenai kekuatan dan area perbaikan karyawan, serta merancang langkah pengembangan lebih lanjut. Diskusi yang terbuka memungkinkan karyawan memahami harapan organisasi, sekaligus memberikan mereka kesempatan untuk menyampaikan masukan, sehingga tercipta hubungan kerja yang konstruktif dan berfokus pada peningkatan kinerja.

Simpulan daripada itu bisa diketahui bahwa proses penilaian kinerja yang efektif memainkan peran penting dalam membangun SDM berkualitas dan berdaya saing tinggi. Melalui tahapan yang sistematis---mulai dari penetapan tujuan, analisis jabatan, pemeriksaan tugas, hingga penilaian dan diskusi hasil---organisasi dapat memastikan pengembangan karyawan yang berkesinambungan. Penilaian kinerja yang objektif dan transparan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membangun komunikasi yang konstruktif antara manajer dan karyawan. Dengan demikian, proses ini menjadi landasan penting untuk mencapai keberhasilan organisasi di tengah persaingan global.

Catatan:

Tulisan ini, disarikan dari bahan ajar mata Kuliah Psikologi Organisasi Part 9 yang berjudul "Psikologi Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Organisasi Berkualitas dan Berdaya Saing". Yang diampu oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, M.M. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun