Mohon tunggu...
Rizki Muhammad Iqbal Dyaz
Rizki Muhammad Iqbal Dyaz Mohon Tunggu... Penulis - Raih Cita-Cita Setinggi Langit

Wujudkan Pengayoman Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Relawan Mahasiswa dalam Percepatan Penanganan Covid-19

22 Juni 2020   15:23 Diperbarui: 22 Juni 2020   15:15 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat ini, dunia sedang melaksanakan perang dengan organisme mikroskopik atau makhluk super kecil yang tidak terlihat oleh kasat mata, tetapi dapat menyerang kepada tubuh dengan cara penularan yang mengakibatkan orang tersebut dapat meninggal dunia. Makhluk super kecil tersebut saat ini sangat terkenal dengan nama virus corona. 

Menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia, coronavirus merupakan suatu kelompok virus yang menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. 

Coronavirus dapat menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). 

Saat ini coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Penyakit COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru.  Virus tersebut dimulai mewabah dari Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi hampir di seluruh dunia. 

Berdasarkan data dari laman Worldometers, jumlah kasus virus corona di dunia saat ini telah mencapai 9.035.375 (9,03 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 469.581 kasus kematian dan 4.796.077 (4,8 juta) pasien dinyatakan sembuh. Kasus virus corona terbanyak saat ini  terjadi di Amerika Serikat  dengan lebih dari 2 juta kasus, dan disusul oleh negara Brazil, Rusia, India, dan Inggris. 

Di Indonesia sendiri terdapat sebanyak 45.891 kasus, dengan jumlah pasien yang sembuh meningkat menjadi 18.404. Sementara itu, jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 2.465 kasus yang tersebar di 34 Provinsi yang ada di Indonesia.

Saat ini Indonesia sedang melaksanakan Program Percepatan Penanganan Covid-19 yang dimulai pada bulan maret hingga saat ini. Program tersebut tentu membuat beberapa kebijakan yang mengakibatkan bekerja di rumah atau work from home (whf) dan hidup disiplin kesehatan yang mana seluruh masyarakat wajib menggunakan masker jika berkegiatan keluar dan juga harus melaksanakan social distancing atau pembatasan sosila dengan cara menjaga jarak agar terhindar dari penularan virus corona. 

Dari kebijakan tersebut juga banyak masyarakat terkena dampaknya mulai dari bidang ekonomi, ibadah, dan juga meningkatnya pasien yang masuk rumah sakit akibat virus corona ini. Banyak program yang dilakukan oleh pemerintah bagi masyarakat yang terdampak dengan membagikan sembako dan lain-lain. 

Tidak hanya dari pemerintah saja, tetapi dari swasta dan lembaga masyarakat juga ikut dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Tidak hanya instansi dan juga lembaga masyarakat, tetapi Program Percepatan Penanganan Covid-19 ini juga membuat beberapa perguruan tinggi untuk mendukung dan ikut andil dalam penanganan tersebut. 

Perguruan tinggi membuat sebuah program siaga covid untuk membantu mahasiswa dan juga masyarakat yang terdampak oleh virus corona. Ada beberapa perguruan tinggi yang melibatkan mahasiswanya untuk melaksanakan siaga covid tersebut dengan menjadi sebagai relawan. 

Tidak hanya perguruan tinggi juga, tetapi organisasi yang ada dalam universitas tersebut juga ikut andil dalam membuat suatu kegiatan agar membantu percepatan penanganan virus corona.

Relawan adalah orang yang dengan siap sedia dan ikhlas membantu masyarakat atau instansi agar menangani suatu peristiwa secara sukarela. Begitupun relawan mahasiswa yang membantu program pemerintah agar beban masyarakat sedikit berkurang dan juga memberi wawasan kepada masyarakat agar hidup disiplin kesehatan. 

Banyak program kegiatan dari relawan mahasiswa dalam membantu universitas dan juga program yang dibuat oleh relawan mahasiswa sendiri. Mulai dari membantu universitas untuk membagikan sembako, membagikan alat pelingdung diri (APD), mebagikan handsanitizier, melakukan penyemprotan, berbagi makanan, dan lain-lainnya. 

Bagitupun yang dilakukan oleh saya, yang menjadi relawan Universitas Pendidikan Indonesia Siaga Covid-19 dan juga Menwa UPI Siaga Covid-19. Banyak program kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bagi masyarakat.

Berbagi sembako untuk mahasiswa dan juga masyarakat melatih fisik dan nurani bagi diri sendiri, tidak hanya itu tetapi melatih pola hidup agar melaksanakan disiplin kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona dengan cara membagikan sesuai dengan protokol kesehatan yang menggunakan masker dan juga sarung tangan. 

Tidak hanya itu, tetapi sebelum mengambil sembako juga, diwajibkan bagi orang yang akan mengambilnya untuk disemprotkan disinfektan agar tetap steril. Hal ini membuat edukasi bagi orang yang akan mengambil sembako agar tetap melaksanakan disiplin kesehatan meski berkegiatan keluar.

Alat Pelindung Diri bagi rumah sakit dan juga puskesmas sangat bermanfaat dan dangan dibutuhkan pada saat ini. Dalam berbagi APD sebutan singkatnya, merupakan hal yang bermanfaat untuk diri kita karena kita bisa melihat perjuangan para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam perang melawan virus ini. 

Tidak hanya itu tetapi tenaga medis pun memberikan penghargaan bagi kita sebagai relawan yang membagikan APD untuk melindunginya agar tidak tertular virus.

Penyemprotan disinfektas sebagai tonggak awal pemutusan virus yang menempel di sekita lingkungan kita. Dalam melakukan penyemprotan disinfektan dapat dilihat dari respon masyarakat yang begitu gembira dan bersyukur karena penyemprotan tersebut jarang dilakukan oleh pemerintah setempat, tetapi dengan keihklasan dan juga rasa ingin membantu masyarakat, dapat dilakukan oleh kita sebagai relawan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwasannya virus dapat dikurangi dan disterilakan dengan disinfektan. 

Tidak hanya itu, kegiatan tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa untuk melaksanakan penyemprotan dan juga membatu program pemerintah dalam percepatan penangan virus corona.

Banyak peran relawan mahasiswa yang bermanfaat bagi masyarakat dan juga membatu pemerintah dalam programnya. Dengan berbagai program relawan mahasiswa tersebut memang belum sempurna karena masih banyak kekurangan dalam pendistribusian dan juga kurangnya personil relawan yang turun. Tetapi hal tersebut tidak meyulutkan semangat dalam membatu semsama manusia agar mengakhiri perang melawan virus ini.

"Kalau Hidup Hanya Sekedar Hidup, Kera Di Rimba Juga Hidup, Kalau Kerja Hanya Sekedar Kerja Kerbau Di Sawah Juga Bekerja" -- Buya Hamka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun