Hooligan adalah salah satu istilah yang kerap dikaitkan dengan penggemar sepak bola Apalagi bagi sebagian masyarakat dari Inggris. Namun istilah tersebut masih asing bagi sebagian orang dan seringkali menimbulkan tanda tanya besar. Apa sebenarnya hooligan itu? Simaklah pembahasan berikut ini.
Apa itu Holigan
Kata hooligan pertama kali mencuat di sebuah tren media sosial dalam kalimat “Hooligans No Face, No Name”. Kalimat ini mulanya digunakan seseorang sebagai caption ketika ia tak dapat mengunggah foto bersama keluarganya ke media sosial.
Sejak itu, kata "hooligan" dengan cepat menyebar dan digunakan secara luas. Namun ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui atau salah memahami kata ini.
Menurut Cambridge Dictionary, hooligan adalah sebutan bagi orang yang berkelahi atau melakukan kekerasan hingga menyebabkan kerusakan di tempat umum.
Menurut Merriam-Webster, istilah "hooligan" mengacu pada laki-laki, biasanya muda, yang terlibat dalam tindakan kekerasan, seperti saat menjadi bagian dari geng.
Jika dilihat dari Oxford Dictionary, istilah hooligan memiliki arti sekumpulan anak muda yang memiliki sikap kasar dan sering berbuat onar. Biasanya mereka juga bergabung dengan kelompok tertentu seperti geng.
Sejarah Holigan
Menurut Online Etymology Dictionary dan Urban Dictionary, hooligan adalah istilah yang berawal dari sebuah keluarga di Irlandia, yakni Hoolihans. Mereka kerap dilaporkan sebagai keluarga pembuat onar hingga menyebar di sejumlah surat kabar Inggris.
Namun pada saat itu, ada kesalahan ketik yang menyebabkan nama Houlihans menjadi hooligan. Sejak saat itu, kata "hooligan" semakin populer dan kini digunakan untuk menggambarkan sekelompok orang yang berbahaya, agresif, dan sering terlibat dalam aktivitas kriminal lainnya. Istilah tersebut juga digunakan untuk menggambarkan penggemar sepak bola yang memiliki kecenderungan anarkis.
Dalam dunia sepak bola, istilah hooligan kerap di salah artikan dengan istilah ultras. Meski sama-sama digunakan untuk menyebut suporter sepak bola, keduanya memiliki perbedaan yang cukup jauh.
Dari segi makna, pengertian ultras tidak jauh berbeda dengan pengertian hooligan yang telah dijelaskan di atas. Keduanya memiliki fanatisme yang melampaui rata-rata suporter biasa. Tidak jarang pendukung kedua tipe ini terlibat kerusuhan.
Menurut Alberto Testa, kriminolog dari University of West London, perbedaan hooligan dan ultras terletak pada motifnya. Pada dasarnya hooligan, tidak memiliki niatan untuk melakukan kekerasan dalam pertandingan sepak bola.
Para hooligan terlibat dalam kerusuhan karena mudah terpengaruh alkohol dan mudah emosi. Saat ini, para ultras umumnya termotivasi untuk melakukan kekerasan dengan tujuan politik tertentu.
7 Kelompok Hooligan Paling Kontroversial
Sejak tahun 1960-an, hooliganisme sepak bola telah menarik perhatian masyarakat luas. Perilaku anarkis mereka tak luput dari pemberitaan berbagai media massa. Memperkenalkan tujuh geng hooligan yang paling banyak menimbulkan kontroversi dalam sejarah sepak bola dunia.
1. Millwall Bushwackers
Millwall Bushwackers merupakan sebutan bagi suporter klub Millwall dari Bermondsey, Inggris. Sejak 1970-an, mereka dikenal sebagai salah satu suporter garis keras yang kerap berseteru dengan suporter lain, terutama dengan pendukung dari musuh bebuyutan Millwall, yakni West Ham United.
Millwall Bushwackers hooligan adalah salah satu yang paling kejam di Inggris Raya. Kasus pertama mereka terjadi pada 1965 dalam laga melawan Brentford. Kericuhan berawal saat suporter Millwall melempar granat ke suporter lawan hingga terjadi bentrok diantara kedua suporter.
2. Wisla Krakow
Wisla Krakow, suporter dari klub asal Polandia dengan nama yang sama, juga termasuk suporter yang dikenal selalu memicu tindakan anarkis. Geng hooligan ini kerap beradu ketegangan dengan suporter dari rival Krakow, yakni MKS Cracovia. Bahkan, sudah menjadi hal yang lumrah bila ada yang meninggal saat suporter dari kedua klub tersebut bentrok.
Pada tahun 2006 misalnya, Wisla Krakow dan MKS Cracovia bertemu dalam sebuah laga dan Krakow keluar sebagai pemenang. Sebelum laga dimulai, suporter kedua tim saling bentrok dalam “perang suci” hingga menyebabkan delapan orang tewas saat itu juga.
3. Catania
Catania hooligan adalah salah satu suporter bola paling berbahaya asal Italia. Pendukung klub Catania ini menorehkan sejarah kelam dalam persepakbolaan Eropa pada tahun 2007. Pada saat itu, Catania kalah melawan Palermo saat menjadi tuan rumah.
Suporter Catania tak terima hingga akhirnya terjadi kerusuhan. Bukan melawan pendukung dari klub lawan, geng hooligan ini justru bentrok dengan polisi. Kejadian ini mengakibatkan satu nyawa polisi melayang. Mereka juga mengancam pemerintah dengan melarang masuk ke stadion.
4. Chelsea Headhunters
Chelsea Headhunters adalah hooligan dari klub Chelsea asal Inggris. Geng ini termasuk salah satu yang mengajarkan rasisme dan kekerasan ke seluruh anggotanya. Salah satu anggota mereka bahkan pernah menganiaya seseorang hingga hampir tewas di tempat.
Kejadian tersebut bermula saat klub kesayangan mereka mengalami kekalahan. Salah satu kelompok mereka mengunjungi bar untuk melampiaskan rasa kesal. Salah satunya Kevin Whitton yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap manajer bar yang merupakan orang Amerika.
5. Curva Sud Roma
Curva Sud Roma hooligan adalah suporter garis keras paling berbahaya selanjutnya dari Italia. Geng pendukung klub AS Roma ini sudah berkali-kali bentrok dengan suporter klub lawan. Saat AS Roma bermain melawan Liverpool pada 2001, mereka menyergap pendukung klub lawan, bahkan memukuli beberapa kru media.
Pada 2006, tiga suporter klub Middlesbourh lah yang menjadi korban keanarkisan geng klub AS Roma. Di Italia sendiri, para suporter garis keras tersebut juga tidak pernah absen berseteru dengan pendukung Napoli dan SS Lazio.
6. Irriducibili
Irriducibili merupakan hooligan dari klub Lazio yang dinilai paling mengerikan di Italia. Menariknya, mereka termasuk suporter garis keras yang sangat terorganisasi. Mereka juga tidak pernah tidak melakukan hal-hal gila sebelum maupun sesudah laga berlangsung.
Kabarnya, mereka kini menjadi ultras karena tindakan-tindakan anarkis mereka yang kerap diwarnai tujuan politik. Bahkan mereka selalu menghadang pendukung klub lawan yang terbukti Anti-Nazi sebagai motif berbuat anarkis. Beberapa tahun terakhir, mereka tak hanya melecehkan suporter lawan, namun juga pemain rival Lazio.
7. Gladiators Firm 96
Gladiators Firm 96 hooligan adalah suporter paling terkenal di Rusia. Suporter garis keras klub Spartak Moskow ini didirikan oleh Vasily “The Killer” Stepanov, seorang preman bertubuh kekar dengan mulut dengan tato bertuliskan “pembunuh”.
Di bawah pimpinan Stepanow, Gladiators Firm 96 sering melangsungkan serangan terhadap pendukung dari klub lawan. Pada Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia, geng tersebut melakukan tindak kekerasan yang mengakibatkan penegak hukum setempat mengecam Stepanov dan kelompoknya.
Bagaimana tanggapan kalian mengenai Hooligan sebagai sekelompok fanatisme dalan sejarah dunia sepak bola?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H