Mohon tunggu...
Rizki Martadi
Rizki Martadi Mohon Tunggu... Dosen/Guru/Trainer -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

"Mindfulness by the Day"

20 Desember 2018   05:00 Diperbarui: 20 Desember 2018   23:13 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan apa yang pernah saya tulis pada artikel sebelumnya tentang mindfulness sebagai kunci perubahan hidup silahkan baca artikel saya (https://www.kompasiana.com/rizkimartadi0169/5b7977d6aeebe144e552bd65/mindfulness-sebagai-kunci-perubahan-hidup), dikatakan bahwa mindfulness adalah keadaan kesadaran kita untuk menyadari secara utuh pada saat ini tanpa dibayangi masa lalu dan  masa depan. Seringkali kita tidak menyadari atau lupa bahwa saat ini kita sedang bernafas, kita sedang bergerak, kita sedang melakukan aktivitas. 

Keadaan yang tidak menyadari tersebut membuat tubuh kita tidak selaras dengan pikiran kita, misalnya kita sedang duduk bersantai di tepi pantai tapi pikiran kita mundur jauh ke masa lalu, kita bersedih mengenang masa lalu, emosipun menjadi sedih, akhirnya kita tidak bisa menikmati indahnya pantai, semilirnya angin laut dan merdunya suara deburan ombak. Keadaan tersebut sungguh  membuat kita tidak nyaman, inilah yang disebut keadaan tidak mindfulness dalam hidup.

Selaras uraian pada paragraf diatas, penting bagi kita untuk dapat mindfulness dalam hidup agar tubuh, pikiran dan emosi selaras. Perlu diketahui bahwa ketidakselarasan pikiran, emosi dan tubuh lambat laun akan menjadi masalah dalam hidup kita. Berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa pikiran yang sehat akan membuat tubuh menjadi sehat. 

Pikiran yang selalu memikirkan masa lalu atau terlalu jauh memikirkan masa depan adalah pikiran yang tidak sehat.  Danielle Forshee  seorang psikolog mengungkapkan bahwa kita harus mengubah pola pikir kita mengenai cara kita melihat dunia, dan cara kita melihat diri kita sendiri. 

Ungkapan Danielle secara tidak langsung adalah menyuruh kita untuk menyadari keadaan pikiran kita, sehingga kita mampu mengamati pola-pola pikiran kita dan kita mampu mengendalikannya. Orang yang sering terlarut memikirkan masa lalu cenderung hidupnya diselimuti kesedihan, keputusasaan dan tidak semangat dalam menjalani kehidupan. 

Sementara orang yang terlalu memikirkan masa depan cenderung hidupnya diselimuti kecemasan, kekhawatiran dan tingkat stress yang tinggi. Untuk itu sangat perlu bagi kita berlatih mindfulness, terutama masyarakat modern yang penuh dengan tuntutan hidup dan tingkat stress yang tinggi karena pekerjaan.

Berlatih mindfulness dari hari ke hari dimulai dari hal yang sangat sederhana, seperti menyadari nafas, detak jantung dan berkomunikasi dengan tubuh. 

1. Menyadari nafas

Menyadari nafas adalah hal sepele yang sering kita abaikan. Seberapa sering kita menyadari nafas kita dalam satu hari? Manfaat menyadari nafas adalah pikiran kita akan terikat pada nafas sehingga mengurangi lompatan liar pikiran yang tidak terkontrol. Mulailah berlatih menyadari nafas saat bangun tidur, istirahat kerja dan saat akan tidur. 

Cukup sadari nafas kita, pergerakan udara saat kita menghirup maupun menghembuskannya. Rasakan paru-paru yang mengembang, bulu hidung yang bergerak dan rongga dada yang naik turun. Jika belum mampu berlatih menyadari nafas, kita bisa berlatih dengan menghirup nafas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan. 

Lakukan dengan berdiri atau duduk rileks disela-sela jam kerja atau saat beristirahat. Menyadari nafas adalah menyadari hidup, sekaligus menyadari ada Sang maha hidup dibalik yang menyelimuti hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun