Mohon tunggu...
Rizki Martadi
Rizki Martadi Mohon Tunggu... Dosen/Guru/Trainer -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengenal Meditasi

18 Agustus 2018   12:12 Diperbarui: 18 Agustus 2018   21:21 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meditasi itu apa sih? Mungkin masih terdengar asing bagi yang belum mempelajari meditasi, namun terdengar familiar bagi yang sudah mempelajari atau mempraktikannya. 

Menurut berbagai literatur dan dari berbagai pengalaman yang saya pelajari, pengertian meditasi sangatlah beragam. Inti dari meditasi adalah kegiatan mengolah batin dalam rangka membangun sebuah kesadaran pada level tertentu. Nantinya setelah kesadaran terbangun, diharapkan  kehidupan seorang meditator (pelaku meditasi) menjadi lebih meditatif. 

Hidup meditatif adalah hidup dengan kondisi meditasi, yaitu melampui hidup dengan utuh, penuh sadar dan berkesadaran, selaras antara pikiran, perasaan dan tubuh. Seperti halnya berolahraga yaitu kegiatan mengolah raga dengan berbagai jenis cara dan tujuannya, meditasipun seperti itu. Beberapa jenis meditasi misalnya digunakan untuk healing, meningkatkan spiritual, meningkatkan finansial, dan sebagainya. 

Tujuannya bisa bermacam-macam, namun intinya adalah membangun sebuah kesadaran pada level tertentu. Selama saya mempelajari meditasi, belum pernah saya menemui hal-hal yang bertentangan dengan agama tertentu, misalnya dengan ritual tertentu yang menyekutukan Tuhan. 

Meditasi justru membuat seorang meditator lebih mengenal dirinya, mampu mengontrol dirinya dengan sebuah kesadaran, memprogram pikiran bawah sadarnya agar lebih memperdayakan, meningkatkan spiritual, kesehatan, serta kebijaksanaan dalam kehidupannya. 

Menurut berbagai literatur, pola kehidupan kita seperti cara berpikir, bertindak, berprilaku, pola makan, dan sebagainya, semuanya itu ditentukan oleh pikiran bawah sadar sebanyak 80%-90%, dan sisanya adalah pikiran sadar. Artinya banyak dari kita tidak atau jarang menyadari kenapa kita sering marah, kita sering mengambil keputusan yang salah, kita sering bersikap seolah paling benar, kita tidak mampu mengendalikan ego kita, hal-hal tersebut adalah program pikiran bawah sadar yang sudah terbentuk dari kita kecil, bahkan saat kita masih dalam kandungan sekalipun. 

Setiap orang mempunyai DNA yang membawa pesan dari asal keturunannya, dan pesan tersebut dapat mewujud sebagai program pikiran bawah sadar dalam hidupnya. Permasalahannya adalah jika pesan tersebut merupakan pesan yang tidak memperdayakan dan justru mensabotase kehidupannya dengan berbagai pola negatif tentu akan sangat merugikan.

Potensi pesan negatif tersebut bisa saja ditambah dengan pola pendidikan yang salah dari kecil yang tidak pernah kita sadari karena kita menganggap orang tua kita selalu benar. Setelah dewasa kita menghadapi berbagai persoalan hidup yang sangat kompleks, seperti masalah pekerjaan, percintaan, keluarga, dan sebagainya.

Permasalahan dari faktor luar tersebut, ditambah potensi diri yang negatif tentunya akan membuat hidup kita menjadi menderita. Pengalaman masa lalu yang bercokol serta kekhawatiran akan masa depan yang belum pasti juga membuat banyak orang menderita.

Meditasi dapat digunakan untuk memprogam pikiran bawah sadar lebih positif, meditasi juga digunakan sebagai metode melepaskan diri dengan dunia luar yang penuh keruwetan. Meditasi mengantarkan kita menyelami diri untuk meraih keadamaian dan kebahagiaan yang hakiki. 

Sejatinya kedamaian, kebahagiaan sudah ada di dalam diri, kita hanya tinggal menyelami batin untuk meraihnya. Terkadang kita terlalu lengket dengan kemelekatan terhadap ego kita. Bahagia menjadi sebuah sesuatu yang mahal dengan berbagai syaratnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun