Apakah bakal muncul juara baru Liga Champions musim ini? Melihat profil Man City dan Chelsea yang akan melakoni partai puncak nanti, kemungkinan itu sangat terbuka lebar. Keberadaan Pep Guardiola di belakang layar skuad Man City adalah alasan utamanya.
Guardiola adalah sosok sentral keberhasilan The Citizen konsisten menjaga status sebagai klub elit Liga Inggris. Meski terus gagal melaju jauh di Liga Champions pada musim-musim sebelumnya, Guardiola tidak kehilangan magis untuk menjaga Raheem Sterling dkk tetap menjadi raja di Inggris.
Bisa dikatakan, yang akan dihadapi Chelsea pada final Liga Champions nanti bukanlah Man City tetapi "Pep Guardiola dan tim asuhannya". Ini untuk menegaskan lagi betapa krusialnya peran mantan pelatih Barcelona itu bagi Man City.Â
Satu lagi catatan terkait Pep Guardiola yang bisa bikin fans Chelsea deg-degan adalah terkait rekor pria Spanyol itu di partai final. Selama menangani 3 klub (Barcelona, Bayern Muenchen dan Man City), Guardiola sudah 15 kali membawa timnya melaju ke final dan 14 kali juara, alias hanya satu kali gagal!
Satu-satunya kegagalan Guardiola di final adalah kala Real Madrid besutan Jose Mourinho membungkam Barca yang ditanganinya pada final Copa Del Rey 2010/2011. Selebihnya atau 10 tahun berlalu sejak kekalahan itu, Guardiola selalu menang tiap kali adu strategi di partai final.
Apakah dengan demikian Man City sangat berpeluang besar menjadi juara baru Liga Champions? Sejujurnya iya, tetapi Chelsea bukannya tanpa peluang. Bahkan saya bisa mengatakan bahwa peluang Chelsea juga besar untuk menjadi pemenang di final Liga Champions nanti.
Jika Man City sangat mengandalkan magis dari Pep Guardiola maka Chelsea pun mengandalkan kejeniusan dari pelatih mereka, Thomas Tuchel. Mantan pelatih PSG yang datang menggantikan Frank Lampard itu terbukti pilihan yang tepat dari Roman Abramovich.
Datang ketika Chelsea terpental dari posisi 4 besar klasemen, Tuchel perlahan tapi pasti membangkitkan Timo Werner dkk. Chelsea kini berada di 4 besar klasemen dan siapa sangka kini mereka berada di dua final yaitu final FA Cup dan final Liga Champions.
Fans Chelsea kini berharap banyak Tuchel akan mengulangi sejarah 2012 kala Chelsea meraih gelar juara Liga Champions bersama pelatih pengganti. Ya, gelar Liga Champions satu-satunya The Blues dimenangkan bersama Roberto Di Matteo yang menggantikan Andre Villas Boaz di pertengahan musim.
Mundur ke belakang sejenak, Chelsea memang tampak berjodoh dengan pelatih-pelatih yang masuk menggantikan pelatih utama di tengah musim berjalan. Sebelum Di Matteo, ada Avram Grant yang menggantikan Jose Mourinho dan membawa Chelsea merasakan final Liga Champions perdana, meski kemudian dikalahkan secara dramatis oleh MU lewat adu penalti.
Setelah Avram Grant, ada nama Guud Hiddink yang menggantikan Luiz Felipe Scolari. Pelatih asal Belanda ini nyaris meloloskan Chelsea ke final Liga Champions sebelum ditundukkan di detik-detik terakhir laga oleh Barcelona. Hiddink memang gagal di Liga Champions tapi dirinya masih sempat mempersembahkan trofi FA Cup bagi The Blues.