Mohon tunggu...
Bung Rizma
Bung Rizma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Blogger - www.pengamatbola.id dan channel YouTube Bung Rizma

Blogger Pengamat Sepakbola sejak 2012 di blog www.pengamatbola.id. Analis Bola dalam program Football Insight di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019). Top ten Football Analyst di UC News tahun 2017. Analis di website sponsor salahsatu klub Liga Indonesia pada tahun 2015 dan 2019. Untuk kerjasama hubungi WA 081282126529 Saya pernah rutin tampil sebagai Analis dalam Program Football Insight yang tayang di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019) Semua ulasan saya bisa dibaca di Blog pengamatbola.id atau ditonton di channel YouTube Bung Rizma

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prediksi Final Liga Champions: Chelsea Juara

9 Mei 2021   10:54 Diperbarui: 9 Mei 2021   11:05 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah bakal muncul juara baru Liga Champions musim ini? Melihat profil Man City dan Chelsea yang akan melakoni partai puncak nanti, kemungkinan itu sangat terbuka lebar. Keberadaan Pep Guardiola di belakang layar skuad Man City adalah alasan utamanya.

Guardiola adalah sosok sentral keberhasilan The Citizen konsisten menjaga status sebagai klub elit Liga Inggris. Meski terus gagal melaju jauh di Liga Champions pada musim-musim sebelumnya, Guardiola tidak kehilangan magis untuk menjaga Raheem Sterling dkk tetap menjadi raja di Inggris.

Bisa dikatakan, yang akan dihadapi Chelsea pada final Liga Champions nanti bukanlah Man City tetapi "Pep Guardiola dan tim asuhannya". Ini untuk menegaskan lagi betapa krusialnya peran mantan pelatih Barcelona itu bagi Man City. 

Satu lagi catatan terkait Pep Guardiola yang bisa bikin fans Chelsea deg-degan adalah terkait rekor pria Spanyol itu di partai final. Selama menangani 3 klub (Barcelona, Bayern Muenchen dan Man City), Guardiola sudah 15 kali membawa timnya melaju ke final dan 14 kali juara, alias hanya satu kali gagal!

Satu-satunya kegagalan Guardiola di final adalah kala Real Madrid besutan Jose Mourinho membungkam Barca yang ditanganinya pada final Copa Del Rey 2010/2011. Selebihnya atau 10 tahun berlalu sejak kekalahan itu, Guardiola selalu menang tiap kali adu strategi di partai final.

Apakah dengan demikian Man City sangat berpeluang besar menjadi juara baru Liga Champions? Sejujurnya iya, tetapi Chelsea bukannya tanpa peluang. Bahkan saya bisa mengatakan bahwa peluang Chelsea juga besar untuk menjadi pemenang di final Liga Champions nanti.

Jika Man City sangat mengandalkan magis dari Pep Guardiola maka Chelsea pun mengandalkan kejeniusan dari pelatih mereka, Thomas Tuchel. Mantan pelatih PSG yang datang menggantikan Frank Lampard itu terbukti pilihan yang tepat dari Roman Abramovich.

Datang ketika Chelsea terpental dari posisi 4 besar klasemen, Tuchel perlahan tapi pasti membangkitkan Timo Werner dkk. Chelsea kini berada di 4 besar klasemen dan siapa sangka kini mereka berada di dua final yaitu final FA Cup dan final Liga Champions.

Fans Chelsea kini berharap banyak Tuchel akan mengulangi sejarah 2012 kala Chelsea meraih gelar juara Liga Champions bersama pelatih pengganti. Ya, gelar Liga Champions satu-satunya The Blues dimenangkan bersama Roberto Di Matteo yang menggantikan Andre Villas Boaz di pertengahan musim.

Mundur ke belakang sejenak, Chelsea memang tampak berjodoh dengan pelatih-pelatih yang masuk menggantikan pelatih utama di tengah musim berjalan. Sebelum Di Matteo, ada Avram Grant yang menggantikan Jose Mourinho dan membawa Chelsea merasakan final Liga Champions perdana, meski kemudian dikalahkan secara dramatis oleh MU lewat adu penalti.

Setelah Avram Grant, ada nama Guud Hiddink yang menggantikan Luiz Felipe Scolari. Pelatih asal Belanda ini nyaris meloloskan Chelsea ke final Liga Champions sebelum ditundukkan di detik-detik terakhir laga oleh Barcelona. Hiddink memang gagal di Liga Champions tapi dirinya masih sempat mempersembahkan trofi FA Cup bagi The Blues.

Roberto Di Matteo jelas yang paling sukses dalam hal keputusan Abramovich mengganti pelatih di tengah musim berjalan. Dan tampaknya hal yang sama berpeluang besar dejavu di tangan Thomas Tuchel.

Tanda-tandanya sebenarnya sudah mulai terlihat. Kualitas skuad Chelsea dan Man City bisa dikatakan setara secara teknis sehingga pertarungan siapa kalah dan menang nanti akan sangat dipengaruhi penerapan taktik strategi yang akan dimajukan oleh Tuchel dan Guardiola.

Nah, soal ini, Chelsea patut berharap banyak karena dalam dua pertemuan adu strategi antara Tuchel dan Guardiola di musim ini keduanya dimenangkan Tuchel. Chelsea menundukkan Man City di FA Cup dan Liga Inggris.

Bukan kejadian biasa melihat Guardiola kalah dua kali beruntun dari seorang pelatih. Ini sebuah sinyal buruk bagi Man City. Apalagi semangat dejavu 2012 tidak hanya diusung fans Chelsea tetapi oleh Tuchel sendiri.

Gagal bersama PSG di final Liga Champions musim lalu, Tuchel tentu berharap bisa mengikuti jejak sukses rekan senegaranya Jurgen Klopp. Arsitek Liverpool itu kalah dari Real Madrid di final Liga Champions 2018 lalu kembali di final 2019 dan memenanginya. 

Apakah Tuchel bisa seperti itu? Well, melihat Man City kalah dua kali oleh Chelsea besutan Tuchel musim ini maka saya memprediksikan Chelsea yang akan menjadi juara Liga Champions 2021, alias tidak ada juara baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun