Seandainya saja tidak ada nama Unai Emery di belakang kursi juru taktik dan Villarreal bukanlah klub Spanyol maka mungkin Manchester United (MU) bisa sedikit bernafas lega menjelang duel final Europa League pada kamis (27/5/2021). Dua hal ini yang mencuat jelang laga puncak tersebut.
Unai Emery adalah pelatih tersukses di Europa League. Pelatih asal Spanyol itu punya 4 penampilan di final Europa League dimana 3 diantaranya sukses berbuah gelar juara alias hattrick bersama Sevilla. "Sulit untuk melawan Unai Emery dengan rekornya di kompetisi ini" ujar legenda MU, Paul Scholes kepada BT Sport.
Tantangan non teknis MU bukan hanya Unai Emery semata. Status Villarreal sebagai klub asal Spanyol bisa bikin tambah puyeng. Klub-klub La Liga seperti punya "kekuatan tersembunyi" bila berlaga di kompetisi ini. Faktanya sejak 2010, dalam 11 laga final yang sudah tersaji, klub Spanyol mendominasi dengan raihan 7 gelar juara.
Dua kondisi ini (Unai Emery dan status klub Spanyol Villarreal) adalah dua tantangan non teknis yang harus dihadapi Harry Maguire dkk nanti. Mampukah? Saya memprediksikan MU akan mampu melewati hadangan ini.
Secara teknis, kualitas skuad MU memang seharusnya lebih baik daripada Villarreal. Keberadaan David De Gea dan Harry Maguire (kiper timnas Spanyol dan bek utama timnas Inggris) di lini belakang seharusnya jadi jaminan ketangguhan lini pertahanan.
Di lini tengah apalagi. MU punya Paul Pogba, Bruno Fernandes, Fred, Scott McTominay, Juan Mata yang siap mendukung barisan penyerang sekelas Edinson Cavani, Marcus Rashford, Anthony Martial sampai The Rising Star Mason Greenwood. Bukti sudah tersaji, MU kini berada di posisi kedua klasemen Liga Inggris sedangkan Villarreal berada di luar empat besar klasemen, tepatnya di posisi 6 La Liga.
Bisa tenang dengan kesiapan adu teknis, menurut saya MU pun tidak perlu terlalu merisaukan modal non teknis yang dimiliki Villarreal. Keberadaan Unai Emery dan status The Yellow Submarine sebagai klub Spanyol mungkin tidak bakal berguna banyak saat bertemu MU nanti.
Unai Emery memang berstatus pelatih tersukses di kompetisi ini tetapi jangan lupakan bahwa "mantra kesuksesannya" tampak mulai pudar. Masih ingat final Europa League 2019?. Kala itu Unai Emery menangani Arsenal melawan Chelsea yang ditangani pelatih nihil gelar juara Maurizio Sarri.
Membawa segudang kisah sukses di Europa League, Arsenal besutan Unai Emery tanpa diduga kalah telak 1-4 dari Chelsea. Sarri pun mendapatkan trofi juara perdananya usai menundukkan sang raja Europa League.
Kondisi tersebut bisa dikatakan hampir sama dengan sekarang. Gaung 3 gelar juara Europa League milik Unai Emery terus disuarakan Villarreal. Seakan-akan Solskjaer yang masih nihil trofi juara bersama MU tidak akan bisa berbuat banyak. Well, menilik perbedaan kualitas skuad kedua tim, saya memprediksi MU tidak akan terhadang oleh nostalgia kisah sukses Emery.
Bila Emery ditenggarai sudah mulai kehilangan "magis" di kompetisi ini usai kalah pada final 2019, bagaimana dengan status Villarreal sebagai klub Spanyol yang akrab dengan gelar juara Europa League?. Apalagi dalam sejarah final Europa League antara klub Inggris dan Spanyol, terjadi 4 pertemuan dimana 3 kali klub Spanyol memenanginya.
Terkait hal ini, MU juga tidak perlu kuatir. Musim ini Cavani dkk adalah La Liga Killer di Europa League. Dalam perjalanan menuju final, skuad asuhan Ole empat kali bertarung melawan klub La Liga yaitu dua kali melawan Real Sociedad dan dua kali melawan Granda. Hasilnya? MU menang dengan skor total 8-0!
Dengan catatan-catatan ini, saya memprediksikan MU akan mampu mengatasi Villarreal pada final Europa League nanti. Ole Gunnar Solskjaer akan mengangkat trofi juara perdananya bersama MU pada Kamis (27/5/2021) nanti. Bersiap-siaplah berpesta juara untuk fans MU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H