Seperti yang sama-sama sudah kita ketahui, dunia saat ini sedang dibuat pusing dengan wabah virus Corona. Wabah yang bermula di Wuhan Cina itu kini sudah menjadi pandemik atau penyakit yang mewabah secara global. Dunia hari ini menjadi tidak sama lagi.
Pun demikian dengan fans Liverpool. Hari-hari mereka tidak sama lagi gara-gara wabah virus Corona.
Keputusan penangguhan Premier League Inggris sampai 4 April 2020 karena wabah tersebut menghampiri Eropa membuat mimpi terindah mereka melihat Liverpool juara Liga Inggris jadi berantakan.
Ya, Liga Inggris musim ini terancam batal dan itu artinya The Reds kembali gagal menuntaskan penantian akan gelar juara Premier League.
Melihat perkembangan penanganan virus Corona di Inggris, kecil kemungkinan Liga Inggris kembali bergulir usai penangguhan kompetisi berakhir pada 4 April 2020. Kondisi yang paling mungkin terjadi (dan sangat ditakuti fans The Reds) adalah Liga Inggris musim 2019/2020 diputuskan berhenti di tengah jalan.
Bila FA memutuskan Liga Inggris musim ini stop (dan sepertinya sudah akan mengarah kesana), Liverpool patut merasa sangat kecewa. Pasalnya gelar juara yang boleh dikatakan sudah di depan mata dipastikan melayang. Ini bukan perkataan fans MU atau Man City tetapi pernyataan dari otoritas tertinggi sepakbola Eropa UEFA.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin menyebutkan mereka tidak akan mengesahkan gelar liga domestik kepada pemimpin klasemen sementara jika seluruh pertandingan kompetisi tidak dipenuhi.Â
"Tujuan UEFA adalah mengakhiri liga dan kami tidak akan merekomendasikan hal semacam (pemberian gelar juara kepada peringkat teratas saat ini) kepada asosiasi atau liga manapun," tegasnya seperti dilansir Daily Mail (17/3/2020).
Kondisi ini jelas "merugikan" Liverpool. Mereka sudah sangat dekat dengan gelar juara yang telah bertahun-tahun menjauh dari Anfield dan harus merelakan ketika sudah ada di depan mata.
Rasanya tidak adil dan atas hal ini saya berpendapat harus ada kebijakan "tidak biasa" bagi Liverpool. Toh, apa yang saat ini membuat Liga Inggris berhenti juga dikarenakan satu kondisi tidak biasa.
Demi keadilan, berikan gelar juara Liga Inggris untuk Liverpool. Terlepas kompetisi terhenti di tengah jalan, tim ini memang sangat layak menjadi juara musim 2019/2020. Ketika Liga Inggris ditangguhkan, The Reds berjarak 25 poin dengan peringkat kedua yang ditempati Man City. Ini jarak yang sangat sangat jauh.
Rasanya sulit untuk The Citizens mengejar selisih 25 poin dari Liverpool. Man City wajib menang 8 kali beruntun dan seri sekali hanya untuk menyamai poin skuad asuhan Jurgen Klopp. Itu pun dengan catatan Mohamed Salah dkk harus selalu kalah dalam 8 laga beruntun. Ah, dengan performa Liverpool saat ini, mungkin hanya kesialan luar biasa yang bisa membuat itu terjadi.Â
 Sebelum virus Corona mewabah sampai ke tanah Inggris, Liverpool memang tinggal tunggu waktu saja untuk menjadi juara. Kepantasan Liverpool menjadi raja musim ini juga terlihat pada hasil laga mereka melawan tim penghuni 4 besar saat ini. The Reds menaklukkan Man City 3-1, membungkam Chelsea 2-1 serta dua kali mengalahkan Leicester City dengan skor 2-1 dan 4-0.
Atas kondisi ini, rasanya sangat adil jika Liverpool dinobatkan sebagai juara Liga Inggris musim 2019/2020. Adil pula untuk tidak memaksakan laga play off demi menentukan juara Liga Inggris.
Tim-tim lain terutama tim penghuni 4 besar saat ini seharusnya bisa "dipaksa" untuk memaklumi berkat catatan statistik di papan klasemen dan hasil head to head melawan Liverpool.
Lalu bagaimana dengan pemilik tiket lolos ke Liga Champions dan Europa League? Siapa tim yang akan promosi dan degradasi?. Well, FA bisa saja menetapkan laga play off khusus saat wabah mereda dan mulai terkendali.
Sekali lagi, ini kondisi tidak biasa dan semua pihak sebaiknya memaklumi kebijakan-kebijakan yang tidak biasa terkait hasil akhir Liga Inggris musim ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H