Entah apa yang merasuki pikiran manajemen PSS Sleman. Manajemen klub membuat keputusan untuk mendepak Seto Nurdiantoro dari kursi pelatih tim yang berjuluk Super Elang Jawa. Keputusan ini terbilang sangat mengejutkan bila menimbang kinerja Seto Nurdiantoro selama membesut tim kebanggaan masyarakat Sleman tersebut.
Seto Nurdiantoro adalah salahsatu alasan mengapa PSS Sleman bisa lolos promosi dari Liga 2 ke Liga 1 2019. Hebatnya lagi, Seto mampu membawa PSS Sleman tampil memukau di Liga 1 musim lalu dengan modal skuad yang terbilang biasa-biasa saja.Â
Seto membawa Ricky Kambuaya dkk finish di posisi 8 klasemen sekaligus bertahan di kompetisi tertinggi sepakbola nasional tersebut.
Pencapaian ini membuat PSS Sleman menjadi tim promosi terbaik musim lalu karena dua tim promosi lainnya (Semen Padang dan Kalteng Putra) tidak kuasa bertahan di tengah persaingan ketat dan harus kembali turun kasta ke Liga 2 musim depan.Â
Wajar bila kinerja PSS Sleman ini lantas melambungkan nama Seto sebagai juru racik strategi yang mumpuni. Mencuatnya nama Seto sebagai kandidat pelatih timnas menggantikan Simon McMenemy adalah indikator nyata bahwa sosoknya sebagai pelatih tidak bisa dipandang sebelah mata.
Maka keputusan manajemen PSS Sleman mendepak Seto sungguh jadi sebuah kejutan jelang Liga 1 2020 bergulir. Sulitnya mendapatkan titik temu antara manajemen PSS Sleman dengan Seto ditenggarai menjadi akar penyebab kedua belah pihak berpisah jalan.Â
"Dengan sangat menyesal setelah beberapa kali pertemuan dengan Coach Seto akhirnya pada satu titik kondisi yang ada di PSS Sleman dengan segala keterbatasannya itu, Coach Seto tidak dapat menerimanya" jelas CEO PSS Sleman Fatih Chabanto dilansir dari Tirto (15/01/2020).
Apapun itu, selesainya hubungan kerjasama Seto dengan PSS disayangkan mayoritas suporter PSS Sleman. Seto adalah legenda hidup klub tersebut, putra asli daerah dan sudah terbukti mampu membawa klub itu tampil memukau dengan materi seadanya.Â
Entah apa yang merasuki PSS Sleman hingga menemukan jalan buntu untuk tetap mempertahankan Seto di kursi pelatih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H