"Liverpool akan sangat sangat sulit dihentikan". Anda tidak sedang salah membaca tulisan ini ketika melihat pengulangan penulisan kata "sangat". Perkataan tadi dilontarkan manager Leicester City Brendan Rodgers usai Liverpool membantai skuad asuhannya di King Power Stadium alias di kandang mereka sendiri pada laga Boxing Day.
Rodgers lalu melanjutkan "Liverpool tim yang luar biasa dan punya rasa percaya diri tinggi. Mereka punya banyak pemain yang dilengkapi pengalaman dan kualitas untuk fokus memenangi Premier League", ujar Brendan Rodgers dilansir dari Goal International.
Apa yang diutarakan oleh Rodgers adalah sebuah sinyal kuat bahwa Liverpool sedang dalam jalur yang benar untuk mengakhiri puasa gelar Liga Inggris selama bertahun-tahun. Liverpool juga tampak jauh lebih siap untuk kali ini tidak terpeleset lagi dalam perburuan titel juara Premier League.
Soal yang ini, Rodgers tentu sangat memahaminya karena dirinya adalah mantan manager Liverpool yang nyaris membawa The Reds juara Liga Inggris di musim 2013/2014. Hanya berjarak tiga laga dengan keunggulan 5 poin di puncak klasemen, Steven Gerrard dkk saat itu terpeleset di pekan-pekan terakhir dan disalip Man City.
Bicara soal Man City, tim ini pula yang selama dua musim terakhir jadi kompetitor utama Liverpool berburu gelar juara Liga Inggris. Menariknya, dalam dua musim tersebut, Liverpool beberapa kali berada dalam situasi diatas angin untuk melaju jadi juara Liga Inggris.
Apesnya, The Reds seperti tidak terbiasa berada di posisi terdepan dalam urusan perburuan gelar. Dalam dua musim terakhir, Man City selalu berhasil membalikkan keadaan.
Jordan Henderson dkk mungkin perlu belajar banyak dari Marc Marquez, pebalap Moto GP, soal ketangguhan mental juara dalam posisi terdepan dan dikejar-kejar pesaing di belakang.
Liverpool sudah keseringan berada dalam posisi sangat mungkin jadi juara tapi mendadak melempem jelang akhir musim lalu disalip lawan. Sesuatu yang tampaknya tidak akan berulang di musim ini.
Perbedaan terbesar Liverpool musim ini dengan Liverpool musim-musim sebelumnya terletak pada mental juara mereka. Dengan skuad yang tidak berubah banyak, masih mengandalkan trio Salah Mane Firmino di depan, Jordan Henderson, Wijnaldum, Naby Keita, James Milner dan Fabinho di tengah serta ketangguhan Van Dijk dkk membentengi Alisson di bawah mistar gawang, Liverpool musim ini adalah Liverpool yang sudah pernah merasakan gelar juara.
Ya, trofi juara Liga Champions musim lalu bisa dikatakan sebagai "pecah telur" Liverpool. Trofi itu membuka keran gelar juara The Reds di era Juergen Klopp setelah beberapa kali harus kandas di laga-laga final. Tambahan gelar juara Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub adalah buktinya. Sadio Mane dkk bukan lagi tim spesialis penantang gelar juara, mereka sudah menjelma menjadi tim juara.
Bagaimana Liverpool menaklukkan tim-tim empat besar Liga Inggris musim ini adalah sebuah sinyal kuat bahwa The Reds sangat siap merajai Premier League. Leicester City yang jadi pesaing terdekat sudah dua kali ditaklukkan dalam dua pertemuan musim ini dengan skor 2-1 dan 4-0.