Mohon tunggu...
Bung Rizma
Bung Rizma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Blogger - www.pengamatbola.id dan channel YouTube Bung Rizma

Blogger Pengamat Sepakbola sejak 2012 di blog www.pengamatbola.id. Analis Bola dalam program Football Insight di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019). Top ten Football Analyst di UC News tahun 2017. Analis di website sponsor salahsatu klub Liga Indonesia pada tahun 2015 dan 2019. Untuk kerjasama hubungi WA 081282126529 Saya pernah rutin tampil sebagai Analis dalam Program Football Insight yang tayang di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019) Semua ulasan saya bisa dibaca di Blog pengamatbola.id atau ditonton di channel YouTube Bung Rizma

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sulitnya Mencari dan Mempersiapkan Pengganti Gerard Pique

13 Oktober 2016   14:56 Diperbarui: 13 Oktober 2016   18:56 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan Gerard Pique untuk mundur dari timnas Spanyol usai Piala Dunia 2018 nanti membuka mata banyak orang bahwa bek tengah Barcelona ini punya status tidak tergantikan dalam tim Matador. 

Usai olok-olok yang kerap menuduh dirinya tidak sepenuh hati membela negara Spanyol kala berseragam La Furia Roja, Pique tidak mampu lagi menahan diri untuk merespon semua kritikan itu dengan mengambil keputusan pergi dari timnas Spanyol. "Saya selalu mencoba memberi segalanya, sementara beberapa orang mengapresiasi, yang lain berpikir lebih baik saya tidak bersama timnas," keluh Pique.

Buat seseorang yang sudah berjibaku diatas lapangan hijau dan mempersembahkan trofi juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012, tuduhan bahwa dirinya tidak sepenuh hati membela panji negara Spanyol memang dianggap menyakitkan baginya.

Meski sebenarnya kalau mau ditelusuri, munculnya kritikan-kritikan tersebut turut dipicu oleh sikapnya yang secara terbuka mendukung kemerdekaan Catalonia dan dibumbui cerita-cerita perseteruannya sebagai pemain Barcelona yang dianggap representasi Catalonia dengan Real Madrid yang dianggap menjadi representasi ibukota Spanyol.

Lepas dari masalah “politik” tersebut, akan pensiunnya pemain yang pernah berseragam Manchester United ini dari timnas Spanyol membuat Julen Lopetegui harus berpikir keras mencari pendamping terbaik bagi Sergio Ramos di jantung pertahanan La Furia Roja. Bagaimanapun sector belakang timnas Spanyol cenderung tidak memiliki regenerasi pemain bintang sebaik lini tengah, depan dan posisi kiper.

Lini tengah Spanyol bisa “bersantai” dengan melihat pemain hebat sekelas Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Xabi Alonso dilapisi pemain yang tidak kalah hebat seperti Sergio Busquet, Juan Mata, David Silva dan Cesc Fabregas yang hebatnya juga sudah mendapatkan pelapis tidak kalah hebat dalam diri Marco Asensio, Isco, Ander Herrera dan Koke.

Pun dengan lini depan.

Usai kisah heroik Fernando Torres di final Piala Eropa 2008, Spanyol punya David Villa yang konsisten menjadi tumpuan serangan tim Matador. Kala Villa mulai menurun, nama Diego Costa jadi pilihan bersama sejumlah nama yang menjanjikan seperti Paco Alcacer dan Alvaro Morata. Hal yang sama terjadi di posisi kiper ketika Iker Casillas meneruskan tugas sebagai pemain nomor satu dibawah mistar gawang kepada David De Gea. Keistimewaan tersebut tidak terjadi di lini pertahanan depan kiper.

Usai duet Carles Puyol dan Carlos Marchena di Piala Eropa 2008, Spanyol punya duet Puyol - Pique di Piala Dunia 2010 (Sergio Ramos masih bermain di posisi bek kanan) dan duet Ramos – Pique di Piala Eropa 2012. Bisa melihat benang merahnya?

Yap, Pique adalah penghuni utama pemain bertahan di depan kiper selama Spanyol memenangkan Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Hebatnya lagi, meski berganti partner dari Puyol ke Ramos, Pique tetap mampu menjadi pemain kunci di jantung pertahanan. Maka ketika Pique (benar-benar) memutuskan pensiun, sanggupkah Ramos dan duet barunya nanti mempertahankan kekuatan lini pertahanan tim Matador?

Perginya Pique usai Piala Dunia 2018 nanti dan melihat makin berumurnya Sergio Ramos, peluang Lopetegui memunculka duet baru di lini pertahanan juga menjadi terbuka. Lopetegui dituntut menemukan duet terbaik di jantung pertahanan jika komposisi 4 pemain bertahan masih digunakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun