Duet gelandang yang komplit ini seharusnya bisa membuat trio gelandang serang di depannya bekerja dengan tenang. Kecepatan Martial/Rashford atau eksplositas Juan Mata adalah senjata Mourinho disisi sayap. Tepat di belakang Ibra, sang Kapten Wayne Rooney disiapkan menjadi second striker sesuai janji Mou bahwa Rooney tidak akan bermain terlalu jauh lagi dari kotak penalty. Kombinasi tembok sekokoh Ibra untuk memantulkan bola kepada bomber sekelas Rooney di belakangnya yang diapit sayap-sayap tajam adalah gambaran ideal untuk komposisi penyerangan MU. Begitulah, pola 4-2-3-1 Mourinho sejatinya mengusung konsep pertahanan yang baik sekaligus ketajaman dalam penyerangan.
Formasi 4-2-3-1 Mourinho adalah formasi yang dipersiapkan agar MU kuat dalam bertahan dengan keberadaan duet Bailly Smailing/Blind serta Fellaini di lini tengah namun tetap kreatif dan tajam dalam situasi menyerang dengan keberadaan Valencia dan Shaw di sayap melapis Martial dan Juan Mata/Rashford serta tajam di lini tengah dengan keberadaan Pogba dan Rooney di lini kedua mensupport striker sekelas Ibrahimovic.
Namun rencana tinggal rencana.
Konsep permainan MU tidak berjalan dengan lancar karena kesalahan-kesalahan individu. Blind, Lingard dan Mkhitaryan jadi tersangka pada kekalahan perdana dari City. Lini tengah MU yang dihuni Herrera dan Schneiderlin jadi tersangka berikutnya usai “mengawali” gol kemenangan Feyenoord. Pada kekalahan ketiga dari Watford, Luke Shaw jadi tersangka di mata Mourinho. "Pemain Watford menerima bola dan Luke Shaw seharusnya melakukan pressing bukan menunggu” kata Mourinho menyoroti gol kedua Watford.
The Special One sendiri menganggap skema 4-2-3-1 yang diusung beserta konsep yang dinginkannya masih layak untuk terus dimainkan. Toh, skema itu pula yang membuat MU mengawali 3 pekan awal Liga Inggris dengan sapu bersih kemenangan plus catatan dua kali clean sheet. "Itu bukanlah berhubungan dengan taktik melainkan sebuah sikap mental. Sebuah kesalahan individu di luar rencana kami dan latihan kami” tegas Mourinho merujuk pada kesalahan individu Shaw.
Pernyataan diatas bisa dianggap sebagai bentuk kepercayaan diri Mourinho bahwa selama tidak ada kesalahan individu dalam skema permainan yang diusungnya maka taktik pilihannya sudah tepat. Menarik ditunggu apakah skema yang sama masih akan digunakan Mourinho pada laga-laga berikutnya, dengan harapan tidak ada lagi kesalahan-kesalahan individu dari pemain MU seperti halnya keluhan Mourinho pada kinerja wasit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H