Mohon tunggu...
Bung Rizma
Bung Rizma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Blogger - www.pengamatbola.id dan channel YouTube Bung Rizma

Blogger Pengamat Sepakbola sejak 2012 di blog www.pengamatbola.id. Analis Bola dalam program Football Insight di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019). Top ten Football Analyst di UC News tahun 2017. Analis di website sponsor salahsatu klub Liga Indonesia pada tahun 2015 dan 2019. Untuk kerjasama hubungi WA 081282126529 Saya pernah rutin tampil sebagai Analis dalam Program Football Insight yang tayang di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019) Semua ulasan saya bisa dibaca di Blog pengamatbola.id atau ditonton di channel YouTube Bung Rizma

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Civil War Ala Liga Inggris

15 Juli 2016   22:34 Diperbarui: 17 Juli 2016   12:49 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan lagi anda mendapati manager-manager hebat ini berada di dalam satu liga domestic?

Bayangkan serunya pertemuan Arsenal dan Man City nanti. Pertemuan Arsene Wenger dan Pep Guardiola yang sama-sama mempunyai filosofi permainan menyerang dengan mengedepankan penguasaan bola bakal jadi tontonan menarik. Bagaimanapun, Arsenal kerap dipandang sebagai tim yang paling mendekati gaya permainan tiki taka saat Barcelona masih ditangani Pep.

Atau simak duel yang akan mempertemukan Antonio Conte dan Jose Mourinho. Drama sudah pasti akan tersaji ketika Conte yang menangani Chelsea akan berhadapan dengan Jose Mourinho, mantan Manager The Blues yang masih punya ikatan psikilogis kuat di hati fans Chelsea. Di luar drama, adu strategi bakal jadi tontonan seru. Bukan rahasia lagi ketika Conte mencuat saat membawa Juventus meraih gelar Scudetto, orang-orang sering menyebutnya sebagai Jose Mourinho baru di Serie A, merujuk pada kiprah The Special One saat menangani Inter Milan.

Kedua pelatih punya karakter keras dan disiplin kepada tim asuhannya. Keduanya juga tidak segan-segan memainkan sepakbola yang mementingkan hasil akhir. Maka ketika keduanya nanti beradu taktik diatas lapangan hijau, pencinta sepakbola mana yang begitu bodoh untuk tidak menyaksikan laga Chelsea vs MU?

Jangan lupakan pula bahwa Liga Inggris dipastikan masih akan menyajikan duel klasikWenger melawan Mourinho yang penuh ketegangan. Atau jika memasukkan nama Pochettino dan Ranieri, dua manager yang bersinar musim lalu, Liga Inggris jelas menjadi ajang pertarungan yang sesungguhnya bagi manager sepakbola papan atas.

Pun jika melihat potensi keseruan laga-laga yang melibatkan Liverpool dengan Juergen Klopp. Ditengah hingar bingar keberadaaan Pep Guardiola dan Jose Mourinho kembali dalam satu liga domestic, Klopp adalah sosok ketiga yang punya potensi menyeruak mencuri perhatian. Bagaimanapun Juergen Klopp bersama Borussia Dortmund sudah membuktikan, terutama kepada Pep Guardiola bahwa tanah Jerman tidak mudah untuk dikuasai. Racikan Klopp pernah mengagalkan Guardiola bersama Muenchen memenangkan trofi Piala Jerman.

Jangan lupakan juga bahwa Borussia Dortmund yang diasuh Klopp lah yang mengandaskan langkah Jose Mourinho bersama Real Madrid di semifinal Liga Champions musim 2012/2013. Liga Inggris jelas sudah menaikkan daya tarik mereka dengan keberadaan manager-manager papan atas di kompetisi ini. Saking besarnya daya tarik keberadaan manager-manager itu, kedatangan sosok sekelas Jorge Sampaoli dan Juande Ramos ke La Liga Spanyol seperti tidak terdengar gaung beritanya.

Padahal nama Sampaoli dan Ramos bisa dikategorikan sebagai nama manager yang punya prestasi untuk dikaitkan dengan klub elit. Sampaoli mengantar Cile juara Copa America 2015 dan itu sempat membuatnya jadi calon manager Chelsea. Apalagi dengan sosok Ramos, mantan Manager Real Madrid dan Tottenham Hotspurs yang membawa Sevilla juara UEFA Cup (sekarang Europa League) dua musim beruntun 2005/2006 dan 2006/2007.

Berita kedatangan mereka ke La Liga tidak seheboh kala Conte, Guardiola dan Mourinho memastikan tempat di bangku cadangan klub Liga Inggris. Jika mau lebay, El Classico yang selama ini diagung-agungkan La Liga sebagai salahsatu tontonan sepakbola yang konon paling menyedot perhatian setelah final Liga Champions patut berhati-hati menyimak potensi derby Manchester menjadi tontonan dunia yang lebih menarik. Ya, pertemuan kembali Pep Guardiola di kubu biru Manchester dengan Mourinho di kubu merah Manchester adalah lakon yang paling dinantikan di Liga Inggris musim depan.

Dalam Civil War, ini ibarat klimaks saat penonton menunggu duel satu lawan satu antara Iron Man vs Captain America. Pep Guardiola dan Jose Mourinho adalah puncak euforia dari keberadaan manager-manager papan atas dunia di Liga Inggris. Apalagi dengan menambahkan bumbu bahwa keduanya akan terlibat dalam duel prestisius antar klub sekota di Manchester. Sekedar mengingatkan saja, laga El Classico yang mementaskan racikan Pep di Barcelona dan Mourinho di Real Madrid selalu menghadirkan ketegangan dan keseruan layaknya sebuah final Piala Dunia atau partai puncak Liga Champions.

Liga Inggris sungguh beruntung mendapati keduanya berada di dalam satu kompetisi negara tersebut. Keduanya melengkapi manager-manager papan atas lain yang berada disana. Bersiaplah menyaksikan Civil War ala Liga Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun