Portugal bukan hanya tim bagus bermaterikan pemain bintang sekelas Cristiano Ronaldo (CR7), Nani, Ricardo Quaresma, Pepe, Renato dan Joao Moutinho, tetapi Portugal juga lebih pantas disebut sebagai tim besar ketimbang Belgia.
Kiprah Portugal menjadi runner up Piala Eropa 2004, melaju ke semifinal Piala Dunia 2006, semifinal Piala Eropa 2012 dan selalu lolos dari fase grup di Piala Eropa dan Piala Dunia tidak bisa dibandingkan dengan kisah Belgia yang baru naik daun beberapa tahun terakhir.
Catatan kiprah Portugal di turnamen besar yang lebih baik dari lawan-lawan Wales sebelum ini menjadi modal bagus jelang CR7 dkk melawan Bale dkk.
Portugal bahkan memiliki modal lain yang baru saja didapati di turnamen ini. Modal itu adalah keberuntungan. Ya, Portugal adalah sebuah anomali di Piala Eropa 2016.
Hadir di Prancis sebagai salah satu favorit, CR7 dkk mendapati Portugal menjalani Piala Eropa yang berat. Menjadi anomali karena sesungguhnya Portugal berada di grup F yang relatif ringan. Portugal tergabung bersama Austria, Islandia dan Hongaria. Dengan komposisi diatas, jadi kebangetanjika Portugal hanya lolos dari fase grup sebagai runner up. Faktanya? Anak asuh Fernando Santos lolos sebagai tim peringkat tiga terbaik!
Diperkuat salahsatu pemain terbaik dunia dalam diri CR7 dan bek yang baru saja memenangkan Liga Champions dalam diri Pepe tidak lantas membuat Portugal impresif.
Tiga laga berlalu di fase grup dan tidak sekalipun Portugal meraih kemenangan, tiga laga berakhir imbang.
Portugal bahkan cukup beruntung bisa lolos ke fase gugur dengan status sebagai salahsatu tim peringkat tiga terbaik meski tidak pernah meraih kemenangan.
Pun ketika memasuki fase gugur. Portugal memang berhasil menyingkirkan Kroasia di babak 16 besar dengan skor 1-0, tetapi lagi-lagi Portugal tidak mampu memenanginya dalam kurun waktu normal 90 menit. Sebuah gol Ricardo Quaresma jelang babak perpanjangan waktu berakhir menamatkan perjalanan Luka Modric dkk.
Sampai disini, Portugal tampak mulai akrab dengan keberuntungan.
Ya, Kroasia yang disingkirkan Portugal bukan lawan yang biasa karena Kroasia lah yang mengalahkan juara bertahan Spanyol di fase grup dan memenangkan status juara grup sekaligus memaksa Spanyol bertemu Italia lebih awal.