Dan puncaknya saat klub berjuluk The Foxes itu hanya sanggup mengambil satu poin dari Bournemouth yang bermain dengan 10 pemain.
Tiga laga berlalu dan Leicester hanya mampu menambah 2 poin alias kehilangan 7 poin.
Konsistensi Jamie Vardy dkk dipertanyakan dan kepantasan mereka sebagai kandidat juara Liga Inggris mulai digugat, setidaknya oleh mereka yang memandang bahwa pencapaian Leicester City saat ini hanyalah sebuah kejutan.
Hasil-hasil yang tidak maksimal mengkonfirmasi bahwa kejutan Leicester City musim ini bukanlah pengulangan sejarah saat Blackburn Rovers dengan secara mengejutkan menjadi juara Liga Inggris musim 1994/1995.
Duo Alan Shearer dan Chris Sutton saat itu boleh berjaya membawa Blackburn juara tetapi sepertinya tidak dengan duo Jamie Vardy dan Riyad Mahrez di Leicester City musim ini.
Bertahan di posisi empat besar klasemen dan meraih tiket ke Liga Champions musim depan menurut saya sudah merupakan kejutan besar dari Leicester City.
Juara Liga Inggris?
Ketidakmampuan anak asuh Ranieri dalam meraih hasil maksimal di tengah laga padat menunjukkan bahwa tim ini baru sebatas memberi kejutan dan warna tersendiri dalam persaingan menuju gelar juara Liga Inggris musim ini.
Jika sudah demikian, siapa sesungguhnya kandidat juara Liga Inggris musim ini?
Setelah Chelsea dipastikan tidak akan bertarung dalam perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini dan Liverpool tampaknya masih sebatas mengejar tiket ke Eropa bersama Juergen Klopp, adalah Arsenal, Manchester City dan Tottenham Hotspurs yang memiliki kans untuk bertarung memperebutkan titel juara Liga Inggris.
Lho, bagaimana dengan Manchester United (MU)?