Saat menjadi juara La Liga 2013/2014 dengan berbekal pertahanan kokoh, pemain tertajam saat itu bukan datang dari tim juara.
Adalah Diego Costa yang menjadi pemain tertajam Atletico saat itu dengan 27 gol kalah dengan ketajaman CR7 yang melesakkan 31 gol dan menjadi top skor serta Lionel Messi yang menguntit dengan 28 gol.
Klasemen per 31 Desember 2015 menunjukkan situasi nyaris sama.
Tidak ada pemain Atletico yang berburu gelar top skor dan hanya ada nama Neymar (14 gol), Suarez (13 gol) dan CR7 (12 gol) dalam perburuan gelar pemain tertajam.
Artinya, kolektivitas team yang menjadi pondasi kekuatan pertahanan Atletico dan efektivitas hasil yang mereka raih pada musim 2013/2014 sejauh ini tereplikasi dengan baik.
Tanda-tanda Atletico akan menjuarai La Liga musim ini semakin menguat jika melihat Barcelona musim lalu menjuarai La Liga juga dengan catatan pertahanan yang kokoh.
Dikenal sebagai tim yang memainkan sepakbola menyerang nan ganas berbekal trio Latin Messi Neymar Suarez, Barcelona justru bukan tim tertajam musim lalu.
Status tim dengan lesakan gol terbanyak dipegang oleh Real Madrid yang membukukan 118 gol berbanding 110 gol Barcelona.
Uniknya, lini pertahanan Barcelona yang ditinggal Carles Puyol secara mengejutkan menjadi lini pertahanan terkuat La Liga dengan hanya kebobolan 21 gol…..catatan kebobolan ini bahkan mengalahkan kekokohan pertahanan Atletico dimusim sebelumnya yang hanya kemasukan 26 gol dan lalu menjadi salahsatu factor utama mereka menjadi juara.
Singkat kata, dalam dua musim beruntun 2013/2014 dan 2014/2015, kita dipaparkan pada satu teori bahwa tim dengan pertahanan terbaik berpeluang lebih besar untuk menjadi juara La Liga ketimbang tim dengan lini penyerangan tertajam.
Ini seperti mengubah teori sebelumnya dimana pada musim 2011/2012 dan musim 2012/2013, tim juara adalah tim dengan lesakan gol terbanyak alias tim tertajam.