Tantangan di Era Digital
Selain memberikan kemudahan manfaat besar bagi publik dan bisnis, dunia digital juga memberi tantangan tersendiri bagi segala aspek kehidupan yang ada untuk meningkatkan kualitas serta efisiensinya. Keadaan ini akan 'memaksa' penggunanya untuk bergantung kepada penggunaan ponsel dan komputer sehingga terjadi perubahan tatanan kehidupan yang sebelumnya sudah ada. Ada sebuah kalimat yang mulai sering muncul pada era digital saat ini, yaitu "mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat". Hal inilah yang harus dikontrol agar kemajuan yang ada dapat memberi perubahan yang positif, bukan malah memperburuk keadaan yang sudah ada.
Metode penelitian
Penyusunan artikel ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan studi literatur yang merupakanm salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metode penelitian Literatur yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data termasuk sumbersumber dari penelitian sebelumnya, seperti jurnal dan buku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang dibahas dalam penelitian ini yang kemudian dilakukan pengkajian dan disusun secara sistematis.
Pembahasan
Pandemi Corona merupakan peristiwa penting yang merubah dunia pada tahun 2020 ini. Karena pandemi ini hampir seluruh sektor kehiduoan yang ada mengalami penurununan yang signifikan. Wabah ini berskala luas sehingga terdapat peristiwa tidak terduga serta tingkat ketidakpastian dapat menimbulkan disorientasi, perasaan kehilangan kendali, serta gangguan emosi yang kuat (Howitt dan Leonard, 2007 dalam Gemma dan Aron, 2020). Pemimpin merupakan ujung tombak dalam membawa keberhasilan suatu organisasi. Dalam era digitalisasi serta persaingan global yang semakin ketat, dibutuhkan pemimpin efektif yang mempunyai solusi dan inovasi serta komunikasi yang baik untuk mengajak dan mengarahkan anggota mencapai tujuan organisasi.
      Pemimpin pada dewasa ini, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi seperti era digitalisai dan persaingan global yang ketat, ditambah adanya pandemi Corona yang menjadi momok menakutkan manusia. Hal yang dibutuhkan pemimpin dalam menangani tantangan-tantangan tersebut, pemimpin tidak dapat merespon hal ini sebagai keadaan darurat biasa. Dalam krisis ini yang notabenenya banyak terjadi ketidakbiasaan serta ketidakpastian perlu dilakukan penyesuaian besar untuk memberikan secara efektif. Respon dilakukan secara luas dengan pengubahan-pengubahan seperti kebijakan "work from home" serta perubahan komunikasi tatap muka ke via online. Dalam kondisi seperti ini perencanaan sebelumnya kurang lebih tidak dapat berpengaruh untuk kedepannya. Pola pikir serta serta perilaku dapat mencegah reaksi berlebihan terhadp kondisi ini dan menjawab bagaimana menghadapi tantangan ke depan. Banyak inovasi serta solusi dalam menghadapi persaingan global di era pandemi corona ini. Dalam keberjalanannya akan lebih memberatkan dalam metode desain grafis maupun penggunaan aplikasi editing sebagai penggambaran informasi ke dunia digital. Masih banyak kekurangan-kekurangan dalam kondisi seperti ini, terutama perubahan kebiasaan anggota-anggota  dalam menggunakan platform online. Hal itu akan terjadi di awal-awal transisi tapi siring berjalannya waktu maka akan terjadi adaptasi yang cenderung bergerak ke satu sisi dan membuat menjadi kebiasaan sehari-hari.
      Pemimpin harus mempunyai karakter yang tidak cemas serta serta dapat berpikir jernih dalam mengendalikan sesuatu. Ketika anggota melihat pemimpin mempunyai sikap deliberate calm, hal itu akan berdampak kepada keadaan psikologi anggota, yang membuat anggota dapat mengendalikan dirinya untuk bersama menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Dalam situasi pandemi saat ini, terkadang pemimpin melakukan gerakan optimisme terhadap apa yang datang kedepannya. Hal seperti menutupi transparansi kinerja organisasi dan semcamnya demi menjaga kinerja dari anggota-anggotanya. Langkah seperti akan membuat kinerja anggota-anggota akan semakin merosot karena ketika pemimpin berkata semua baik-baik saja maka kinerja anggota akan sama seperti sebelum pandemi padahal penyesuaian serta kondisi sebelum dan saat pandemi sangat lah berbeda. Dalam hal ini pemimpin harus memberitahukan kondisi dan situasi sesuai apa yang terjadi. Transparansi terhadap apa yang terjadi menunjukkan bahwa pemimpin memahami situasi dan menyesuaikan respon seiring dengan bertambahnya informasi yang dipelajari. hal tersebut juga akan meyakinkan keseluruhan elemen bahwa pemimpin serta organisasi sedang melakukan upaya dalam penanggulangan situasi tersebut.
      Dalam keberjalanan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan kondisi krisis (pandemi corona) di era digitalisasi dan persaingan global ini, pemimpin harus mempunyai mental yang kuat dalam mengajak, mengarahkan, mengedukasi anggotanya serta dapat berpikir jernih serta mengambil keputusan dengan tenang. Pemimpin harus paham mereka merupakan karakter yang dijadikan panutan dan patokan anggota dalam melakukan kegiatan kerjanya.
Penutup
Dalam masa pandemi di era perkembangan zaman seperti ini banyak sekali masalah-masalah yang timbul yang dialami pemimpin. Pemimpin mempunyai tanggung jawab terhadap orang-orang yang dipimpinnya sehingga diperlukan adanya pola pikir solusi dan inovatif dalam tiap permasalahan yang ada serta sikap membaca keadaan serta transparansi sangatlah penting yang harus dimiliki pemimpin. Harapan kepada semua pemimpin yang ada adalah untuk menjadikan hambatan-hambatan yang dilalui sebagai sebuah batu loncatan terhadap kinerja yang lebih baik kedepannya.